dc.description.abstract | Pirolisis adalah proses dekomposisi secara kimia untuk mengkonversi
biomassa menjadi bahan tambahan pangan dan bio oil. Tongkol dan jagung
merupakan biomassa jagung yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam
proses pirolisis. Pada proses pirolisis ini, kandungan utama tongkol dan kelobot
jagung yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin akan terdekomposisi
menjadi zat kimia lain dalam bentuk padatan, cairan atau gas sebagai akibat dari
kenaikan suhu. Hasil proses pirolisis ini dipengaruhi oleh suhu dan katalis (Zhang
et al.,2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh suhu dan
penggunaan katalis terhadap rendemen cairan hasil pirolisis dan komposisi kimia
yang terkandung di dalamnya. Penentuan suhu diperoleh dari analisis
thermogravimetrik. Suhu yang digunakan pada proses pirolisis tongkol dan
kelobot jagung adalah 250ºC, 350ºC, 450ºC, 550ºC, dan 700ºC. Katalis yang
digunakan adalah atapulgit sebanyak 1.5% dari bobot bahan (Amin dan Asmadi,
2007).
Hasil proses pirolisis adalah padatan, cairan, dan gas. Padatan sisa pirolisis
dianalisa nilai weight loss-nya. Nilai weight loss meningkat dengan kenaikan
suhu. Nilai weight loss yang dihasilkan pada pirolisis dengan penambahan katalis
lebih kecil dibandingkan tanpa katalis. Warna padatan sisa pirolisis menjadi
berwarna hitam dan gosong dengan peningkatan suhu. Banyaknya cairan yang
dihasilkan meningkat dengan peningkatan suhu dari 250°C sampai suhu 550°C
mencapai maksimum dan terjadi penurunan pada suhu 700°C. Pada penambahan
katalis, cairan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan tanpa
penambahan katalis.
Analisa GC-MS dilakukan terhadap cairan pada pirolisis suhu 450°C,
550°C, dan 700ºC. Berdasarkan analisa GC-MS, cairan hasil pirolisis tongkol dan
kelobot mengandung komponen yang termasuk dalam golongan fenol, aldehid,
hidrokarbon, asam, dan ester. Dengan penambahan katalis, terjadi penurunan
komponen dari golongan fenol dan terjadi peningkatan komponen dari golongan
asam dan ester.
Komponen dalam cairan hasil pirolisis diidentifikasi berdasarkan
fungsinya sebagai bahan tambahan pangan (pengawet, flavour, antioksidan) dan
bio oil. Komponen yang berfungsi sebagai bahan tambahan pangan dan bio oil
terbanyak dihasilkan pada suhu 550°C tanpa penambahan katalis. | id |