Show simple item record

dc.contributor.advisorAmarillis, Shandra
dc.contributor.advisorSucahyo, Lilis
dc.contributor.authorFadhilah, Hanifaty
dc.date.accessioned2023-09-19T01:08:36Z
dc.date.available2023-09-19T01:08:36Z
dc.date.issued2023-09
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124852
dc.description.abstractBibit asal TSS menjadi alternatif penyediaan bibit bawang merah (Allium ascalonicum L.) berkualitas. Dibutuhkan teknik persemaian tepat untuk menghasilkan bibit bermutu. Penelitian bertujuan menganalisis pertumbuhan dan hasil bawang merah dengan persemaian aeroponik TSS pada lingkungan terkontrol dengan perbedaan warna LED. Penanaman bibit TSS 6 minggu setelah semai di lapangan disusun dengan rancangan kelompok lengkap teracak pada 2 faktor yaitu bibit dari pencahayaan persemaian (LED putih dan merah biru) dan varietas Sanren, Tuk tuk, dan Lokananta. Bibit tiga varietas bawang merah asal TSS dengan perbedaan warna cahaya LED tidak menunjukan hasil pertumbuhan tinggi yang signifikan pada 6 minggu setelah semai. Bibit TSS Sanren pencahayaan LED merah biru memiliki rerata diameter batang semu yaitu 4,30 mm. Kerapatan stomata daun bibit TSS Sanren dengan pencahayaan merah biru yaitu 81,5 stomata/mm2. Klorofil total dan karoten pada bibit TSS Lokananta dengan pencahayaan putih yaitu 1,91 mg/g dan 0,34 mg/g, sedangkan pada LED merah biru adalah 1,52 mg/g dan 0,25 mg/g. Tidak terdapat interaksi nyata antara sumber cahaya pada persemaian metode aeroponik dengan varietas bawang merah yang menghasilkan kualitas dan produksi. Dugaan potensi hasil panen dari bibit TSS Sanren, Lokananta dan Tuk tuk secara berturut-turut yaitu 12,95; 12,85; 12,51 ton/haid
dc.description.abstractSeedling from TSS is an alternative for providing quality shallot (Allium ascalonicum L.) seedling. Proper seeding techniques are needed to produce quality seeds. The research aims to analyze the growth and yield of shallots using TSS aeroponic seeding in a controlled environment with different LED colors. TSS 6 weeks after sowing seeds were planted in the field in a complete group design randomized to 2 factors: seeds from nursery lighting (LED white and, red-blue) and varieties Sanren, Tuk Tuk, and Lokananta. Seedlings of three shallot varieties from TSS with different LED light colors did not show significant high growth results in 6 weeks after sowing. Sanren TSS seedlings with red and blue LED lighting had an average apparent stem diameter of 4,30 mm. Stomata density on the leaves of TSS Sanren seedlings with red and blue lighting was 81,5 stomata/mm2. Total chlorophyll and carotene were in TSS Lokananta seedlings with white lighting at 1,91 mg/g and 0,34 mg/g, while red and blue LEDs were 1,52 mg/g and 0,25 mg/g. There is no real interaction between the light source in the aeroponic seedbed method and the shallot varieties that produce quality and production. Estimated potential yields from TSS Sanren, Lokananta, and Tuk Tuk seeds are 12,95; 12,85; 12,51 ton/haid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHasil Persemaian Aeroponik Tiga Varietas Bawang Merah TSS dengan Perlakuan Light Emitting Diodeid
dc.title.alternativeResults of Aerophonic Sowing of Three Shallot varieties from TSS with Light Emitting Diode Treatmentid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAllium ascalonicum L.id
dc.subject.keywordleaf pigmentid
dc.subject.keywordstomatal densityid
dc.subject.keywordTSS seedlingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record