Pengaruh umur embrio dan genotipa tanaman terhadap pertumbuhan kultur embrio muda kedelai (Glycine max L. Merr.) secara in vitro
View/ Open
Date
1993Author
Pardal, Saptowo Jumali
G. A. Wattimena
Masyhudi, Fatchurohim
Harran, Said
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan komoditas pangan
prioritas kedua setelah padi di Indonesia. Permintaan dan kebutuhan
masyarakat akan kedelai semakin meningkat, sedangkan produksi
kedelai di dalam negeri belum mencukupi (Manwan dan Sumarno, 1991).
Pertambahan jumlah penduduk (1,9 % per tahun), peningkatan
pendapatan masyarakat dan perkembangan industri makanan dan pakan
mengakibatkan permintaan terhadap kedelai terus meningkat.
Sebenarnya terdapat kemajuan pada ketiga indikator usahatani
kedelai, yaitu luas panen, produktivitas dan produksi. Namun,
jumlah produksi tersebut masih jauh dari jumlah yang diperlukan.
Secara umum rendahnya produksi kedelai di dalam negeri
tersebut antara lain disebabkan oleh adanya beberapa kendala utama
dalam upaya peningkatan produksi kedelai, yaitu mutu benih yang
rendah dan jumlah benih yang belum mencukupi, teknik budidaya yang
belum sesuai dengan kebutuhan tanaman pada masing-masing
agroekosistem, lingkungan fisik (tanah dan iklim) yang kurang
sesuai dan lingkungan biologis berupa gangguan berbagai hama (lalat
kacang, hama daun, hama penghisap dan penggerek polong), penyakit
(karat daun, virus), dan gulma yang sulit ditanggulangi. Kemudian·
masih ada satu kendala dari segi pemuliaan tanaman yang tidak kalah
pentingnya, yaitu masih sulitnya mendapatkan hasil silangan kerabat
jauh (wide hibrydization). ...
Collections
- MT - Agriculture [3787]