Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhartanto, M Rahmad
dc.contributor.advisorMunif, Abdul
dc.contributor.advisorPalupi, Endah Retno
dc.contributor.authorKartika
dc.date.accessioned2023-09-12T02:35:01Z
dc.date.available2023-09-12T02:35:01Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124634
dc.description.abstractPadi gogo dibudidayakan di lahan kering agroekologi Bangka mempunyai beberapa permasalahan. Salah satunya adalah ketersediaan unsur (makro dan mikro) yang terbatas. Budidaya padi gogo di Bangka umumnya dilakukan di lahan kering Ultisol yang memiliki pH rendah. Ketersediaan unsur hara makro terutama unsur fosfor di lahan Ultisol menjadi bermasalah karena unsur fosfor akan diikat oleh unsur aluminiun (Al) dan besi (Fe) sehingga terbatas ketersediaannya untuk tanaman. Penggunaan bakteri pelarut fosfat merupakan salah satu upaya untuk melepaskan keterikatan unsur fosfor dari unsur Al dan unsur Fe. Salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi adalah unsur boron (B). Unsur B merupakan salah satu unsur hara essensial bagi tanaman yang terkait dengan beberapa proses metabolisme penting. Kekurangan unsur hara fosfat dan boron dapat menurunkan produksi dan mutu benih padi gogo. Padi gogo yang digunakan pada penelitian ini adalah padi beras merah lokal hasil seleksi dan mutasi. Padi beras merah tersebut walaupun sudah menghasilkan umur yang lebih pendek dibandingkan tetuanya tetapi masih menghasilkan permasalahan kehampaan yang tinggi. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mutu dan produksi benih padi gogo di agroekologi Bangka dengan aplikasi pupuk dan bakteri pelarut fosfat. Penelitian ini terdiri atas lima tahap percobaan dengan tujuan khusus (1) mendapatkan dosis pupuk boron dan waktu aplikasi terbaik yang dapat meningkatkan mutu dan produksi benih padi gogo lokal Bangka, (2) mendapatkan bakteri pelarut fosfat (BPF) spesifik di tanah Ultisol Bangka, (3) mendapatkan formula terbaik untuk aplikasi BPF di agroekologi Bangka, (4) mendapatkan informasi mengenai sinergisitas BPF spesifik agroekologi Bangka dan efisiensi pemupukan P terhadap mutu dan produksi benih padi gogo lokal Bangka, dan (5) mengevaluasi sinergisitas pemupukan fosfat, boron dan BPF untuk meningkatkan produksi dan mutu benih padi gogo lokal Bangka. Percobaan 1 (Evaluasi Pemupukan Boron di Agroekologi Bangka terhadap Produksi dan Mutu Benih Padi Gogo Lokal) menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Percobaan lapang dilakukan di Kebun Percobaan dan Penelitian Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (KP2 FPPB UBB). Uji mutu benih dilakukan di laboratorium benih FPPB UBB. Pengambilan isolat bakteri pada Percobaan 2 (Isolasi dan Seleksi Bakteri Pelarut Fosfat Asal Lahan Ultisol Bangka) dilakukan di areal penanaman padi gogo Desa Payabenua dan Desa Saing Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. Seleksi terhadap isolat bakteri dilakukan di laboratorium Mikrobiologi dan laboratorium Biologi FPPB UBB. Sampel isolat bakteri pelarut fosfat dikirim ke laboratorium terakreditasi untuk diuji enzim fosfatase, asam organik dan uji molekuler. Percobaan 3 (Keefektifan Formulasi Bakteri Pelarut Fosfat Terseleksi) menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Percobaan menggunakan polibag di KP2 FPPB UBB sedangkan pembuatan formulasi dan uji mutu benih dilakukan di laboratorium mikrobiologi dan labaratorium benih FPPB UBB. Percobaan 4 (Evaluasi Sinergisitas Formulasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Dosis Pupuk P di Agroekologi Bangka terhadap Produksi dan Mutu Benih Padi Gogo) menggunakan Rancangan Split Plot. Percobaan lapang dilakukan di KP2 FPPB UBB sedangkan uji mutu benih dilakukan di laboratorium benih FPPB UBB. Percobaan 5 (Evaluasi Sinergisitas Dosis Fosfat-BPF dan Aplikasi Boron di Agroekologi Bangka terhadap Produksi dan Mutu Benih padi Gogo) menggunakan Rancangan Split Plot. Percobaan lapang dilakukan di KP2 FPPB sedangkan uji mutu benih dilakukan di laboratorium benih FPPB UBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan boron melalui daun dengan dosis 1 kg ha-1 pada fase vegetatif menghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan total, bobot dan jumlah biji bernas (bagian atas dan tengah) per malai, bobot dan jumlah biji bernas per rumpun, kecepatan tumbuh dan indeks vigor yang tinggi. Hasil isolasi dan identifikasi terhadap BPF asal Bangka diperoleh enam isolat potensial. Empat isolat adalah genus Burkholderia dan dua isolat merupakan genus Serratia. Uji keefektifan formulasi terhadap empat isolat BPF terpilih menunjukkan bahwa formulasi cair semua isolat berdampak positif terhadap peningkatan tinggi tanaman padi di awal pertumbuhan dan formulasi Burkholderia vietnamiensis (B. vietnamiensis) tepung mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi yang telah mengalami penyimpanan. Penggunaan B. vietnamiensis dapat mengurangi 50% dosis P rekomendasi tanpa menurunkan pertumbuhan, hasil dan mutu benih galur PBM UBB 1. Penggunaan pupuk B dan P yang ditambah B. vietnamiensis tidak menurunkan pertumbuhan dan produksi padi galur PBM UBB 1. Penurunan dosis P sampai dengan 50% ditambah aplikasi boron 1 kg ha-1 pada fase vegetatif dan B. vietnamiensis menghasilkan indeks vigor yang tidak berbeda nyata dengan pemupukan P rekomendasi dan boron 1 kg ha-1 pada fase vegetatif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi Produksi dan Mutu Benih Padi Gogo di Agroekologi Bangka dengan Aplikasi Pupuk dan Bakteri Pelarut Fosfatid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordseed weightid
dc.subject.keywordrice seedid
dc.subject.keywordgermination rateid
dc.subject.keywordphosphateid
dc.subject.keywordupland riceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record