Analisis Ekonomi Akses listrik Minigrid pada Peningkatan Kinerja UMKM Dengan Pemodelan Spasial Dalam Mendukung Pembangunan Perdesaan Kabupaten Berau.
Date
2023Author
Wurdaningsih
Juanda, Bambang
Siregar, Hermanto
Ichsan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyediaan akses listrik melalui Program Solar Home System (SHS) dan Lampu Terang Surya Hemat Energi (LTSHE) belum dapat digunakan untuk kegiatan produktif. Minigrid pembangkit listrik berbasis panel surya dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk kegiatan produktif sesuai dengan perkembangan ekonomi masyarakat. Penyediaan listrik melalui PLTS minigrid di Kabupaten Berau, yaitu di Kecamatan Kelay dan Biduk-Biduk, merupakan program strategis dalam mewujudkan pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berkelanjutan karena listrik merupakan input bagi produksi barang dan jasa pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Akses listrik tidak otomatis bisa meningkatkan kinerja UMKM, listrik harus dilengkapi dengan akses pasar, skill/ketrampilan sumberdaya manusia, dan akses permodalan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis 1) rerata perbedaaan akses listrik pada kinerja UMKM dan membandingkan tiga jenis akses listrik (Minigrid, PLN, dan Genset) dengan metode Boxplot; 2) dampak peningkatan kinerja UMKM dengan metode Anova; 3) efektivitas, kelayakan ekonomi, dan intitusi minigrid dengan metode rumus efektivitas, NPV, IRR, BCR, DPP dan indikator institusi; 4) faktor-faktor yang berpengaruh pada peningkatan kinerja UMKM dengan metode regresi linier berganda; 5) prediksi lahan terbangun tahun 2040 dengan metode CA-MCP; 6) pola distribusi UMKM dengan metode ANN; 7) tingkat kinerja UMKM dan prioritas strategi peningkatan kinerja UMKM dengan metode IPA dan AHP. Data yang digunakan adalah data primer (observasi lapangan) dengan kuesioner pada 190 responden pelaku UMKM dan 11 pakar).
Hasil penelitian 1) minigrid dan PLN memberikan profit lebih tinggi dibandingkan genset (Kelay) dan akses listrik PLN memberikan profit lebih tinggi dibandingkan minigrid (Biduk-Biduk); 2) Peningkatan profit menggunakan PLN dan Minigrid tidak memberikan perbedaan (Kelay), namun PLN lebih tinggi dalam meningkatkan profit (Biduk Biduk); 3) Akses listrik berpengaruh dalam peningkatan kinerja MKM sebesar 43,3%. dan faktor yang berpengaruh signifikan; lama usaha, permodalan, jangkauan pasar, dan akses listrik; 4) Kebutuhan listrik dapat dipenuhi hingga tahun 2033. Tahun 2038, minigrid hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik sebesar 74,38% (Desa Long Beliu) dan 82,38% (Desa Teluk Sumbang); 5) Usaha listrik minigrid secara ekonomi (NPV,CBR,IRR, DPP) dan institusi layak dilanjutkan; 6) Prediksi tutupan lahan terbangun tahun 2040, tutupan lahan pemukiman meningkat 1129 ha. Pola sebaran spasial UMKM mengelompok dan dekat dengan pemukiman (Kelay dan Biduk-Biduk); 7) Variabel prioritas pengembangan usaha yaitu penggunaan akses internet, legalitas usaha, dan akses kerjasama permodalan (Kelay) serta skill dan ketersediaan tenaga kerja (Biduk Biduk). Prioritas strategi transformasi digital (Kelay) dan inovasi (Biduk Biduk) merupakan prioritas strategi peningkatkan kinerja UMKM setelah adanya listrik.
Collections
- DT - Human Ecology [567]