Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesejahteraan Petani Karet (Kasus: Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan)
Abstract
Pertambangan di daerah pedesaan dapat dilihat sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, pertambangan membawa kemakmuran bagi penduduk setempat. Namun, di sisi lain, pertambangan juga menyebabkan perubahan kepemilikan lahan dan strategi mata pencaharian masyarakat, sehingga masyarakat menjadi rentan dalam hal sumber pendapatan dan mata pencaharian. Penelitian ini menggali dampak pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di Desa Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi, menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kami menemukan bahwa masyarakat Desa Padang Panjang mengalami perubahan sosial yang signifikan karena banyak yang beralih dari mata pencaharian agraris menjadi pekerja tambang. Pergeseran ini mendorong penduduk untuk mengadopsi strategi mata pencaharian yang berbeda, seperti intensifikasi-ekstensifikasi pertanian dan diversifikasi mata pencaharian ganda. Masyarakat lokal tidak bermigrasi karena masuknya orang luar yang mencari pekerjaan di perusahaan tambang batubara. Analisis regresi logistik, penelitian ini mengidentifikasi dua faktor yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan petani karet yang terkena dampak pertambangan batubara, yaitu aksesibilitas pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan aspek-aspek ini berpotensi mengurangi dampak buruk pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di desa tersebut.