Kalkulasi Jumlah Benih Sidat (Anguilla bicolor) berbasis Object Tracking dengan Metode Deep Learning
Abstract
Anguilla bicolor merupakan spesies sidat bernilai ekonomis tinggi yang
tidak termasuk dalam daftar CITES sehingga permintaannya meningkat dari
waktu ke waktu secara signifikan. Permintaan yang tinggi perlu diimbangi dengan
ketersediaan benih yang cukup melalui usaha budidaya. Salah satu yang
mendukung keberhasilan budidaya adalah pengaturan padat tebar yang optimal.
Kalkulasi jumlah benih untuk perhitungan padat tebar secara manual saat ini
dirasa tidak efektif untuk budidaya skala besar. Meskipun metode kalkulasi secara
otomatis sudah ada, namun masih memiliki error yang besar. Oleh karena itu,
metode kalkulasi berbasis object tracking dengan metode deep learning
diterapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mengatasi masalah tersebut.
Algoritma yang digunakan adalah YOLO v8 dengan penambahan algoritma
ByteTrack untuk object tracking dan Supervision untuk object counting. Training
dilakukan pada dua dataset dengan label berbeda, yaitu bagian kepala dan ekor
menggunakan 300 epoch, 16 batch, serta learning rate 0,001 dan 0,01.
Berdasarkan hasil training, model dengan label kepala memiliki precision dan
recall yang lebih besar dibandingkan dengan model berlabel ekor, masing-masing
sebesar 0,91 dan 0,93. Model tersebut bekerja dengan baik pada padat tebar 63
ekor/m² dengan akurasi dan F1 score berturut-turut sebesar 90,91% dan 0,95. Anguilla bicolor is a highly economically valuable species of eels that is
not listed under CITES, so that the demand has significantly increased over time.
The high demand needs to be balanced with a sufficient supply of fry through
aquaculture efforts. One of the factors supporting successful aquaculture is the
optimal stocking density. The current manual calculation method for determining
fry quantity for stocking density is considered ineffective for large-scale
cultivation. Although automated calculation methods exist, they still have
significant errors. Therefore, this research applies an object tracking-based
calculation method using deep learning to address this issue. The YOLO v8
algorithm is used, with the addition of the ByteTrack algorithm for object tracking
and Supervision for object counting. Training is conducted on two datasets with
different labels, namely the head and tail parts, using 300 epochs, 16 batches, and
a learning rate of 0,001 and 0,01. Based on the training results, the model with the
head label has higher precision and recall compared to the tail-labeled model, with
values of 0,91 and 0,93 respectively. The model performs well at a stocking
density of 63 individuals/m², with accuracy and F1 scores of 90,91% and 0,95
respectively.
