Show simple item record

dc.contributor.advisorPutro, Haryanto R.
dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.authorKolanus, Febriyanto
dc.date.accessioned2023-08-29T02:37:34Z
dc.date.available2023-08-29T02:37:34Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124420
dc.description.abstractKestabilan penutupan lahan hutan merupakan unsur penting untuk menjaga kelanjutan konservasi Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur. Perubahan penutupan lahan di kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur diakibatkan karena tuntutan ekonomi, sehingga masyarakat Lempur melakukan kegiatan konversi hutan menjadi pertanian monokultur kayu manis. Data dan informasi mengenai kondisi kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur dapat dianalisis melalui teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengukur besaran dan laju perubahan penutupan lahan Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi (Lempur) dan (2) Menganalisis penyebab terjadinya perubahan penutupan lahan yang ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Penelitian dilakukan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Mei-Oktober 2010. Pengambilan data sosial ekonomi dan cek lapangan (Ground check) dilakukan di Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi (Lempur) pada bulan Juli-Oktober 2010. Data yang dikumpulkan meliputi data spasial berupa peta, citra dan ground control point dan data atribut berupa data kependudukan, data perubahan penutupan lahan dan persepsi masyarakat. Data spasial diolah dengan metode sistem informasi geografis dan penginderaan jauh. Sedangkan data atribut diolah secara deskriptif kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perubahan penutupan lahan yang terjadi. Penutupan lahan dan penggunaan lahan yang ada di Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur dari tahun 1988-2008 berdasarkan hasil survei dikelompokkan menjadi empat kategori. Tipe penutupan dan penggunaan lahan tersebut adalah hutan, kebun kayu manis, semak dan lahan terbuka. Tipe penutupan lahan yang mengalami peningkatan luas wilayah dalam jumlah yang paling besar adalah kebun kayu manis. Penutupan lahan kebun kayu manis mengalami peningkatan pada tahun 2008 sebesar 62,06 ha atau 158,18% lebih luas dibandingkan dengan tahun 1988. Tipe penutupan lain yang mengalami peningkatan luas wilayah adalah semak belukar. Penutupan lahan semak belukar ini mengalami peningkatan luas sebesar 3,09 ha atau 28,36% lebih luas dibandingkan dengan tahun 1988. Dalam kurun waktu 1988 sampai 2008, tutupan lahan hutan mengalami penurunan luas wilayah sebesar 57,91 ha atau 12,18% dari luas tahun 1988. Penyebab terjadinya perubahan penutupan lahan yang ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat adalah tingginya harga kayu manis, melemahnya pelaksanaan mekanisme adat, jumlah dan kepadatan penduduk serta mata pencaharianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForestry - Conservation of Forest Resources and Ecotourismid
dc.titleAnalisis Perubahan Penutupan Lahan di Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi (Lempur), Kabupaten Kerinci Provinsi Jambiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordLand coverid
dc.subject.keywordCustomary forestsid
dc.subject.keywordLempurid
dc.subject.keywordGISid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record