Seleksi Potensi Cendawan sebagai Antibakteri dan Antioksidan.
View/ Open
Date
2019Author
Wulandari, Sri Rezeki
Listiyowati, Sri
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas cendawan sebagai antibakteri
dan antioksidan. Cendawan Bionectria ochroleuca KRC1.5GL1, Beauveria
bassiana KRC3.18GL1, Aspergillus sydowii KRC2.8GL1, Beauveria bassiana
TNGC 4, dan Setophoma terrestris TNGC 12 dikultur dalam medium Yeast Malt
Broth. Miselia yang dihasilkan dimaserasi dengan etil asetat, menghasilkan ekstrak
yang merupakan metabolit intraselular. Ekstrak ini diuji aktivitasnya sebagai
antibakteri Serratia marcescens melalui difusi cakram agar-agar, dan aktivitas
antioksidannya terhadap radikal bebas DPPH. Metabolit ekstraselular yang
diperoleh dengan menumbuhkan langsung cendawan pada media ditentukan
aktivitasnya sebagai antibakteri S. marcescens melalui uji kultur berganda dan plug
assay. Jumlah rendemen ekstrak kasar metabolit intraselular cendawan yang
dihasilkan berkisar 3,61%-5,96%. Metabolit intraselular seluruh cendawan tidak
tampak aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap S. marcescens. Aktivitas
antioksidan dengan konsentrasi 2 000 ppm tidak ditemukan berbeda nyata pada
kelima ekstrak cendawan sampel, yaitu berkisar 26%-29%. Aktivitas antibakteri
hanya tampak pada metabolit ekstraselular melalui metode plug assay, yaitu S.
terrestris TNGC 12 menghasilkan diameter zona bening 20 mm setelah inkubasi
24 jam pada 37o C, dan zona bening memudar setelah inkubasi 48 jam pada suhu
ruang. Semua metabolit, baik intraselular dan ekstraselular cendawan sampel tidak
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. marcescens. Metabolit intraselular
kelima cendawan sampel memiliki potensi antioksidan yang rendah untuk
menghambat radikal bebas DPPH.
Collections
- UT - Biology [2079]