Embriogenesis somatik pada kentang (Solanum tuberosum L.): pengaruh asparagin, metionin dan sistein serta bentuk fisik medium
View/ Open
Date
1994Author
Indrayanti, Reni
G. A. Watimena
Sjamsudin, Endang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini betujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai jenis sumber
nitrogen reduksi (NH4 +, asparagin, metionin, dan sistein), jumlah nitrogen (15 mM
dan 30 mM), dan nisbah N reduksi: N oksidasi (1:4 dan 1:5) terhadap produksi kalus
dan embrio somatik kentang.
Penelitian ini disusun menjadi 4 seri percobaan terpisah berdasarkan kultivar
(Red Pontiac dan Katahdin), dan bentuk fisik medium (Padat dan Padat Cair). Eksplan
berupa umbi mini basil perbanyak stek mikro di lapang ditanam di dalam medium
dasar MS dengan pemberian perlakuan sumber nitrogen reduksi (NH4 +, asparagin,
metionin dan sistein). Jumlah nitrogen reduksi dan oksidasi yang digunakan
adalah 15 mM dan 30 mM, dengan nisbah N reduksi : N oksidasi 1:4 dan 1:5.
Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pola Faktorial
dengan 6/8 ulangan.
Penelitan ini terdiri dari 3 tahap percobaan yang masing-masing tahap terdiri
dari 4 seri percobaan tersebut diatas. Medium dasar tahap Ia ditambahkan zat
pengatur tumbuh 2,4-D 4 mg/I dan kinetin 0.5 mg/I, serta arang aktif 0.2 %. Sub
kultur ke medium tahap lb ditambahkan zat pengatur tumbuh tanpa arang aktif, sedangkan
sub kultur ke medium tahap II tanpa penambahan zat pengatur tubuh maupun
arang aktif.
Hasi! penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan sumber nitrogen reduksi
NH/ dan asparagin lebih · baik daripada penggunaan sumber nitrogen reduksi
metionin dan sistein. Sedangkan penggunaan arang aktif sebesar 0.2 % tidak dianjurkan
diberikan pada sumber eksplan berupa umbi, karena dari hasil penelitian,
temyata pada konsentrasi tersebut dapat menghambat proliferasi sel.