Analisis Hubungan antara Parameter Perairan dengan Kelimpahan Spons di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dan Sekitarnya
Abstract
Spons adalah hewan yang hidup sesil di bentik dengan mengandalkan arus
serta oksigen yang cukup untuk memperoleh makanan (filter feeder). Informasi
mengenai spons meliputi kelimpahan, kekayaan, dan habitat masih tergolong
rendah di Indonesia sehingga dapat menjadi penghalang untuk studi lanjutan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi perairan, kelimpahan, dan distribusi
spons di Kepulauan Seribu dengan metode transect belt. Penelitian dilakukan di
Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Air, dan Pulau Sekati pada tanggal 5 – 13
Agustus 2023. Parameter perairan (suhu, DO, pH, salinitas, dan kecerahan) di
lokasi penelitian tergolong baik. Kelimpahan dan kekayaan spons tertinggi adalah
Aaptos Suberitoides. Parameter perairan (suhu, derajat keasaman, oksigen terlarut,
salinitas, kecerahan) dari tujuh lokasi penelitian tergolong layak untuk kehidupan
spons laut dikarenakan semua parameter perairan masih berada dalam ambang
batas. Pada penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara kelimpahan dan
kekayaan spons dengan parameter perairan. Hasil uji two – way ANOVA
menunjukkan kekayaan spons diduga dipengaruhi oleh kedalaman, kedalaman 10
meter memiliki kelimpahan spons lebih tinggi daripada kedalaman 3 meter. Hasil
Principle Component Analysis (PCA) memberikan pengelompokkan parameter
kecerahan dan DO terhadap stasiun SPG 1, SPG 2, BPR 2, BAI 1, dan BAI 2; pH
dengan SPR 1, SPR 2, dan BPR 1; suhu dengan stasiun DMG 1, DMG 2, BSK 1,
dan BSK 2; salinitas dengan stasiun APL