Daya Dukung Fisik Wisata di Area Gunung Penanjakan 1 Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Abstract
Kelentingan/resilience adalah kondisi terakhir/batas yang bisa ditoleransi atas dampak perubahan dari over carrying capacity akibat aktivitas wisata berlebih pada kawasan baik itu dari segi ekonomi, sosial maupun ekologi. Sebagaimana pada aspek daya dukung fisik area wisata Gunung Penanjakan 1 yang memberikan daya tarik wisata berupa Sunrise dan lanskap Bromo Tengger Semeru tentu akan membuat wisatawan untuk hadir dalam jumlah yang tinggi dan memadati area wisata tersebut, Jumlah pengunjung yang tinggi dan tidak terkendali dapat mengakibatkan over-crowding pada kawasan wisata. Perubahan kualitas pengalaman dan kenyamanan pengunjung dalam daya dukung sosial dapat dipengaruhi oleh tingkat penggunaan kawasan yang tinggi dalam melakukan aktivitas wisata misalnya berkerumun pada satu site destinasi wisata.
Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mencatat bahwa jumlah kehadiran pengunjung baik dari dalam negeri maupun mancanegara mengalami peningkatan kunjungan sekitar 30% ditahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni mencapai 721.082 orang dimana pada tahun sebelumnya kehadiran pengunjung sebanyak 647.531 orang. Penelitian ini dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Resort Penanjakan, Desa Wonokitri pada area wisata Gunung Penanjakan 1 pada bulan Mei-Agustus tahun 2022.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah tiga langkah pertama batasan perubahan. Pendekatan yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif yang memanfaatkan data kawasan dan objek daya tarik wisata, antara lain: 1) mengidentifikasi isu dan permasalahan yang terjadi, 2) menggambarkan peluang terjadinya suatu dampak pada area tertentu, 3) menentukan indikator pada masing-masing aspek permasalahan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu responden yang dikumpulkan adalah mereka yang sudah pernah melakukan kunjungan dalam area wisata Gunung Penanjakan 1.
Menurut data yang diperoleh sebanyak 42,85% wisatawan sudah 2 kali pernah melakukan kunjungan pada area wisata Gunung Pananjakan 1, hal ini dikarenakan area wisata Gunung Penanjakan merupakan salah satu destinasi favorit melihat fenomena Sunrise dari puncak Gunung Penanjakan 1 dengan seluruh bentang alam yang ada pada kawasan. Adapun untuk angka daya dukung fisik pada area wisata Gunung Penanjakan 1 pada aktivitas utama melihat panorama Sunrise adalah 164 orang/hari dengan rata-rata kehadiran pengunjung pada area wisata yaitu 648 orang/hari, yang menunjukan bahwa angka daya dukung fisik pada area wisata tersebut sudah jauh terlewati. Tingkat kepuasan pengunjung dalam area wisata Gunung Penanjakan 1 berada pada indikasi cukup puas. Tingkat toleransi pengunjung dari 6 indikator yaitu peduli, menghargai, reseptif, menerima, kenyamanan dan interaksi di area wisata Gunung Penanjakan 1 berada pada indikasi cukup toleransi dengan nilai rata-rata 3,22. Resilience is the last condition / limit that can be tolerated for the impact of changes in over carrying capacity due to excessive tourism activities in the region both in terms of economy, social and ecology. As in the aspect of the physical carrying capacity of the Mount Penanjakan 1 tourist area which provides tourist attraction in the form of Sunrise and Bromo Tengger Semeru landscape will certainly make tourists present in high numbers and crowd the tourist area, the high and uncontrolled number of visitors can result in over-crowding in the tourist area. Changes in the quality of the experience and comfort of visitors in social carrying capacity can be influenced by the high level of use of the area in carrying out tourist activities, for example crowding at one tourist destination site.
The manager of the Bromo Tengger Semeru National Park Center (BB-TNBTS) noted that the number of visitor attendance both from within the country and abroad increased by around 30% in 2019 when compared to the previous year, which reached 721,082 people where in the previous year the attendance of visitors was 647,531 people. This research was conducted in the Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) Resort Penanjakan area, Wonokitri Village in the Mount Penanjakan 1 tourist area in May-August 2022.
The method used in the study is the first three steps of limitation change. The approach used is a descriptive research method that utilizes regional data and tourist attractions, including: 1) identifying issues and problems that occur, 2) describing the opportunity for an impact on certain areas, 3) determining indicators on each aspect of the problem. The sampling technique used is Purposive Sampling, where the respondents collected are those who have visited the Mount Penanjakan 1 tourist area.
According to data obtained as many as 42.85% of tourists have visited the Mount Pananjakan 1 tourist area 2 times, this is because the Mount Penanjakan tourist area is one of the favorite destinations to see the Sunrise phenomenon from the top of Mount Penanjakan 1 with all the landscapes in the area. As for the physical carrying capacity figure in the Mount Penanjakan 1 tourist area in the main activity of seeing the Sunrise panorama is 164 people / day with an average visitor attendance in the tourist area of 648 people / day, which shows that the physical carrying capacity figure in the tourist area has far exceeded. The level of visitor satisfaction in the Mount Penanjakan 1 tourist area is an indication of quite satisfied. The level of visitor tolerance from 6 indicators, namely caring, appreciating, receptive, accepting, comfort and interaction in the Mount Penanjakan 1 tourist area is at an indication of sufficient tolerance with an average value of 3.22.
Collections
- MT - Forestry [1376]