dc.contributor.advisor | Anggraeni, Elisa | |
dc.contributor.author | Alan, Jesslyn Alvina | |
dc.date.accessioned | 2023-08-08T13:44:18Z | |
dc.date.available | 2023-08-08T13:44:18Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123281 | |
dc.description.abstract | Rajungan merupakan komoditas hasil laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi
di Indonesia dengan kapasitas produksi 47.895 kg/hari, sehingga ada potensi limbah
cangkang sebanyak 25.187 kg/hari yang tersebar di pesisir Indonesia. Hal ini
menunjukkan adanya potensi terkait peningkatan nilai tambah limbah cangkang
rajungan. Permasalahan yang terjadi adalah cangkang yang tersebar, jumlahnya
beragam, dan menimbulkan bau akibat pengeringannya yang tidak efisien. Dalam
meningkatkan nilai tambah limbah cangkang rajungan membutuhkan unit
pengelolaan limbah cangkang terpadu (UPLCT) yang dapat mengeringkan
cangkang dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri pengolah
cangkang. Proyek ini bertujuan mendesain alat pengering yang efisien dan
ekonomis, memiliki kapasitas yang memadai, menghasilkan kualitas cangkang
yang sesuai, mudah dioperasikan, serta mengurangi pencemaran lingkungan. Jenis
pengering yang dipilih menggunakan matahari karena dapat menghemat biaya,
kualitas yang dihasilkan sesuai (tersortir dengan kadar air < 16 %), mudah
dioperasikan, dan dapat mengurangi pencemaran. Alat pengering ini memiliki
kapasitas 270 kg/alat dengan dimensi (4,15 x 2,15 x 1,61) m dan lama waktu
pengeringan 6,2 jam. Hasil validasi prototipe menunjukkan bahwa desain alat
pengering yang diberikan diterima oleh mitra (APRI), pemangku kepentingan dan
dapat menjawab permasalahan yang ada. | id |
dc.description.abstract | Blue swimming crab is a marine product commodity that has high economic
value in Indonesia with a capacity of 47,895 kg/day, so there is a potential for shell
waste of 25,187 kg/day scattered on the coasts of Indonesia. This indicates the
potential for increasing the added value of crab shell waste. The existing problem
are shells that are scattered, have various capacities, and inefficient drying. In order
to increase the added value of crab shell waste, an UPLCT is needed which can dry
the shells to the specifications desired by the shell processing industry. This project
aims to design a dryer that is efficient and cost-effective, has sufficient capacity,
produces appropriate shell quality, has an easy process, and reduces environmental
pollution. Solar drying was chosen as the drying method because it can save costs,
the quality produced is appropriate (sorted with a moisture content <16%), easy to
operate, and can reduce pollution. This dryer has a capacity of 270 kg per unit with
dimensions (4.15 x 2.15 x 1.61) m and a drying time of 6.2 hours. The prototype
validation results show that the dryer design provided is accepted by partners
(APRI), stakeholders and can answer existing problems. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Desain Alat Pengering pada Unit Pengelolaan Limbah Cangkang Terpadu (UPLCT) | id |
dc.title.alternative | Design of a Dryer in UPLCT | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | crab shells, drying, solar drying | id |