dc.contributor.advisor | Nuryati, Sri | |
dc.contributor.advisor | Widanarni | |
dc.contributor.author | Asrido, Farhan | |
dc.date.accessioned | 2023-08-08T03:55:38Z | |
dc.date.available | 2023-08-08T03:55:38Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123219 | |
dc.description.abstract | Salah satu penyakit yang menyerang ikan lele adalah lele kuning atau dikenal dengan jaundice yang dapat mengakibatkan harga jual menjadi rendah atau bahkan tidak laku dijual. Warna kuning pada lele dikaitkan dengan terganggunya jaringan organ khususnya empedu atau fungsi hati. Peran histopatologi menjadi parameter yang penting dalam menganalisis kelainan organ yang berasosiasi dengan penyakit kuning. Penelitian ini bertujuan membandingkan struktur histopatologi organ hati, ginjal, usus, limpa, dan empedu ikan lele yang mengalami penyakit kuning dari lapangan dengan yang diberi perlakuan di laboratorium.
Penelitian menggunakan metode observasi dengan tiga variabel, yaitu ikan lele sehat sebagai kontrol (K), ikan lele yang sakit kuning dengan diberi perlakuan injeksi (KP), dan ikan lele sakit kuning yang berasal dari lapang (KL). Hasil pengamatan yang diperoleh bahwa variabel skala lapang (KL) memiliki derajat kerusakan nekrosis tertinggi di setiap organ dibandingkan dengan variabel skala laboratorium (KP). Terlihat pada organ hati, usus, ginjal, limpa, dan empedu bahwa
variabel lapang selalu memperoleh skor derajat kerusakan nekrosis yang tinggi dengan rentang nilai skoring 1,11–2,48 bahkan diantaranya ada yang tergolong hingga derajat rusak sedang dengan persentase nekrosis 40% ≤ P < 60% pada organ
hati, ginjal, dan empedu. | id |
dc.description.abstract | One of the diseases that attack catfish is yellow catfish or known as jaundice which can result in low selling prices or even unsaleable. The yellow color in catfish is associated with disruption of organ tissue, especially bile or liver function. The
role of histopathology is an important parameter in analyzing organ abnormalities associated with jaundice. This study aims to compare the histopathological structure of liver, kidney, intestine, spleen, and bile organs of catfish with jaundice from the field with those treated in the laboratory. The study used observation method with three variables, namely healthy catfish as control (K), jaundiced catfish treated with injection (KP), and jaundiced catfish from the field (KL). The observation results obtained that the field scale variable (KL) has the highest degree of necrosis damage in each organ compared to the laboratory scale variable (KP). It can be seen in the organs of the liver, intestines, kidneys, spleen, and bile that the field variable always scores a high degree of necrosis damage with a range of scoring values of 1.11-2.48, some of which are classified as moderate damage with a percentage of necrosis 40% ≤ P < 60% in the organs of the liver, kidneys, and bile. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Histopatologi Organ Hati, Ginjal, Usus, Limpa, dan Empedu Ikan Lele yang Mengalami Penyakit Kuning (Jaundice) | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Clarias sp. | id |
dc.subject.keyword | histopatologi | id |
dc.subject.keyword | nekrosis | id |
dc.subject.keyword | penyakit kuning | id |