Keefektifan Insektisida Cropcoat pada Hama Kutu Putih Krisan Phenacoccus solenopsis (Hemiptera: Pseudococcidae)

Abstract

Krisan menjadi komoditas utama florikultura dengan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Salah satu hama penting pada tanaman ini adalah Phenacoccus solenopsis (Hemiptera: Pseudococcidae). Pengendalian menggunakan campuran sabun dan insektisida nabati sering dilakukan oleh petani krisan, masih belum cukup berhasil dalam mengendalikan hama tersebut. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan insektisida Cropcoat dan sabun baik yang diaplikasikan secara berurutan maupun bersamaan terhadap P. solenopsis. Pengujian dilakukan melalui tiga perlakuan yang meliputi aplikasi insektisida Cropcoat tunggal, aplikasi sabun sebelum penyemprotan insektisida Cropcoat, dan aplikasi campuran sabun dengan insektisida Cropcoat. Perlakuan insektisida Cropcoat dilakukan pada tiga taraf konsentrasi yaitu 0,75%, 1%, 1,5% dan kontrol yang diulang 6 kali, kemudian data dianalisis probit untuk menentukan nilai LC50 dan LC95 dari masing-masing perlakuan pada 120 jam setelah pengamatan (JSP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh perlakuan insektisida Cropcoat yang diuji dapat mengakibatkan kematian P. solenopsis pada awal hari pengamatan. Insektisida Cropcoat memiliki sifat antifeedant dengan toksik rendah yang dapat mematikan serangga. Namun, insektisida Cropcoat termasuk golongan yang kurang efektif dalam mengendalikan kutu putih P. solenopsis pada tanaman krisan. Nilai LC50 dan LC95 pengujian insektisida Cropcoat yang diaplikasikan setelah sabun cair berturut-turut sebesar 4,07% dan 7,62%, yang menunjukkan bahwa konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi terbaik untuk mematikan nimfa P. solenopsis instar ke-3.

Chrysanthemum is one of the most popular floricultural commodities with the highest export value in Indonesia. One of the important pests on this plant is Phenacoccus solenopsis (Hemiptera: Pseudococcidae). The mixture of liquid soap and insecticides is often used by chrysanthemum farmers to control insect pests. This study aimed to verify the efficacy of insecticides Cropcoat and soap, either by single application, sequentially or simultaneously as a control against P. solenopsis. The tests were carried out on three treatments including the application of a single Cropcoat insecticide, application soap before spraying Cropcoat insecticide, and application of soaps mix with Cropcoat insecticide. Cropcoat insecticides were carried out at three concentration levels, 0.75%, 1%, 1.5% and control which each treatment repeated 6 times, then the data were analyzed using probit analysis to determine the LC50 and LC95 values of each treatment at 120 hours after observation. The results showed that all Cropcoat insecticides treatments resulted in insect death on the first day of observation. Cropcoat insecticide has antifeedant properties with low toxicity which can kill insects. However, Cropcoat insecticides were less effective in controlling P. solenopsis on chrysanthemum. The LC50 and LC95 values of insecticide Cropcoat tested which were applied after the liquid soap were 4.07% and 7.62%, respectively, which indicated that these concentrations were the best concentrations to kill the 3 rd instar P. solenopsis nymphs.