Kriteria Pola Pewarnaan Uji Tetrazolium untuk Deteksi Vigor Benih Kacang Tunggak (Vigna unguiculata)
Date
2023-07Author
Safira, Annisa Ati
Widajati, Eny
Permatasari, Okti Syah Isyani
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengujian viabilitas dan vigor benih dengan uji tetrazolium merupakan
salah satu metode uji cepat dengan mengevaluasi pola pewarnaan pada benih.
Penelitian ini bertujuan menentukan pola pewarnaan benih kacang tunggak
menggunakan uji tetrazolium untuk menentukan kriteria normal kuat, normal
lemah, abnormal, dan mati. Penelitian terdiri atas dua percobaan. Percobaan
pertama menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan faktor pertama
adalah lama imbibisi (16 jam, 20 jam, 24 jam) dan faktor kedua adalah perendaman
larutan tetrazolium (60 menit, 75 menit, 90 menit). Percobaan kedua menggunakan
rancangan kelompok lengkap teracak dengan satu faktor yaitu empat taraf
viabilitas. Percobaan pertama menghasilkan waktu imbibisi selama 20 jam dan
perendaman tetrazolium selama 75 menit sebagai waktu yang optimal untuk benih
kacang tunggak. Percobaan kedua menghasilkan 20 pola pewarnaan yang
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu normal kuat 1 pola, normal lemah 4
pola, abnormal 5 pola, dan mati 10 pola. Nilai koefisien korelasi (r) tertinggi pada
tolok ukur kecepatan tumbuh dengan normal kuat sebesar r = 0,78. Tolok ukur
indeks vigor menunjukkan keeratan nyata dan tolok ukur kecepatan tumbuh
menunjukkan keeratan yang sangat nyata dengan normal kuat. Pola pewarnaan
yang diperoleh dapat digunakan untuk pendeteksian vigor benih kacang tunggak. Testing the viability and vigor of seeds with the tetrazolium test is one of the
rapid test methods for evaluating staining patterns in seeds. This study aims to
determine the coloring pattern of cowpea seeds using the tetrazolium test to
determine the criteria of high vigor seedling, low vigor seedling, abnormal, and
dead seed. The study consisted of two experiments. The first experiment used a
randomized complete group design with the first factor being the length of
imbibition (16 hours, 20 hours, 24 hours) and the second was soaking the
tetrazolium solution (60 minutes, 75 minutes, 90 minutes). The second experiment
used a randomized complete group design with one factor of four levels of viability.
The first experiment resulted in an imbibition time of 20 hours and a tetrazolium
soaking of 75 minutes as the optimal time for cowpea seeds. The second experiment
produced 20 coloring patterns grouped into 4 groups, high vigor seedling 1 pattern,
low vigor seedling 4 patterns, abnormal 5 patterns, and dead 10 patterns. The
highest correlation coefficient (r) in the seed growth speed with high vigor
seedlings is r = 0.78. The percentage of index vigor shows real closeness and the
percentage of seed growth speed shows very real closeness with high vigor
seedlings. The obtained staining pattern can be used for the vigor detection of
cowpea seeds.