View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Fisheries
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Fisheries
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Potensi Asam α-Lipoat pada Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Status Kesehatan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus).

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Cover (1.010Mb)
      Fullteks (1.842Mb)
      Lampiran (926.1Kb)
      Date
      2023
      Author
      Rifai, Ratnawati
      Jusadi, Dedi
      Suprayudi, Muhammad Agus
      Alimuddin
      Nuryat, Sri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) merupakan salah satu spesies yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satu kendala dalam memproduksi ikan patin adalah ketersediaan pakan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Saat ini harga pakan meningkat, kenaikan harga pakan tidak diimbangi dengan kenaikan harga ikan secara linier, sehingga budidaya ikan patin kurang menarik karena kurang efisien. Upaya untuk mengefisienkan biaya produksi dapat dilakukan melalui peningkatan efisiensi pakan melalui penurunan kadar protein pakan dan/atau penambahan suplemen yang berperan mengefisienkan metabolisme melalui peningkatan antioksidan dan pemanfaatan energi. Salah satu bahan suplemen yang dapat digunakan adalah asam alfa-lipoat (ALA). ALA berperan memicu terjadinya metabolisme lemak dan karbohidrat dalam meningkatkan ketersediaan energi non-protein sehingga mengurangi terjadinya perombakan protein menjadi energi. Penambahan ALA juga berperan meningkatkan kapasitas antioksidan berbagai jenis ikan. Seiring dengan tingkat kepadatan yang tinggi di dalam budidaya patin, yang dapat memicu peningkatan infeksi bakteri patogen, khususnya Aeromonas hydrophila, maka evaluasi penggunaan ALA pada pakan terhadap imunitas ikan patin juga perlu dilakukan. Untuk membuktikan hal tersebut dilakukan tiga tahap penelitian. Penelitian 1, “Evaluasi suplementasi asam α-lipoat terhadap respons pertumbuhan dan antioksidan ikan patin”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ALA dosis berbeda pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan, dan respons antioksidan ikan patin. Ikan patin berbobot 6,46 ± 0,02 g ditebar dalam 12 hapa ukuran (211,5) m3 yang ditempatkan dalam kolam seluas 200 m2. Setiap hapa diisi 30 ekor ikan. Ikan diberi pakan yang ditambah ALA 0,0; 0,8; 1,6 dan 2,4 g kg-1 pakan untuk setiap perlakuannya. Pakan diberikan secara at satiation selama 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ALA mulai 0,8 g kg-1 secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan rasio efisiensi protein. Peningkatan ALA pada dosis 1,6 dan 2,4 g kg-1 menghasilkan kinerja pertumbuhan yang tidak berbeda nyata dengan ALA 0,8 g kg-1 pakan. Selanjutnya, aktivitas superoxide dismutase (SOD) dan kadar glikogen hati lebih tinggi, sedangkan kadar malondialdehyde dan trigliserida lebih rendah pada perlakuan penambahan ALA 0,8 sampai 2,4 g kg-1 dibanding perlakuan ALA 0,0 g kg-1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis optimum ALA untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan dan kapasitas antioksidan ikan patin adalah 0,8 g kg-1. Penelitian 2, “Evaluasi suplementasi asam α-lipoat pada pakan dengan tingkat protein dan energi berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan status fisiologi ikan patin”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ALA 0,8 g kg-1 dalam pakan dengan tingkat protein dan energi berbeda terhadap kinerja pertumbuhan, dan status fisiologi (kapasitas antioksidan dan protein-sparing effect) ikan patin. Ikan patin (bobot individu 1,4 ± 0,0 g) ditebar dalam 25 hapa berukuran (211,5) m3 yang ditempatkan dalam kolam seluas 200 m2. Setiap hapa diisi 50 ekor ikan. Ikan diberi pakan dengan dan tanpa suplementasi ALA, yaitu: pakan A (27%: 390 kkal), B (27%: 390 kkal +ALA 0,8 g kg-1), C (27%: 400 kkal), D (27%: 400 kkal +ALA 0,8 g kg-1) dan pakan E (30%: 390 kkal). Pemberian pakan dilakukan secara at satiation selama 60 hari masa budidaya. Penambahan ALA secara signifikan menghasilkan bobot individu ikan akhir, laju pertumbuhan harian, rasio efisiensi protein lebih baik serta rasio konversi pakan yang lebih rendah pada perlakuan 27:390+ALA (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Kinerja hati terbaik berdasarkan aktivitas SOD dan kadar glikogen diperoleh pada perlakuan 27:390+ALA. Kadar malondialdehyde dan trigliserida pada perlakuan 27:390+ALA lebih rendah daripada perlakuan lainnya (P<0,05). Dengan demikian, kinerja pertumbuhan dan status fisiologi ikan patin terbaik diperoleh pada perlakuan pakan 27:390+ALA. Penelitian 3, “Suplementasi asam α-lipoat untuk peningkatan daya tahan ikan patin terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ALA terhadap kelangsungan hidup ikan patin setelah diinfeksi dengan bakteri A. hydrophila. Ikan patin dipelihara pada akuarium berukuran (505041) cm3 diberi pakan kadar protein berbeda (27% dan 30%) dengan dan tanpa suplementasi ALA (0,8 g kg-1), sebanyak enam perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah perlakuan pakan dengan kadar protein 27% tanpa suplementasi ALA tanpa diinfeksi (dikodekan P27+TI) dan dengan diinfeksi bakteri A. hydrophila (dikodekan P27+DI); Perlakuan pakan dengan kadar protein 30% tanpa suplementasi ALA dan tanpa diinfeksi (dikodekan P30+TI) dan dengan diinfeksi bakteri A. hydrophila (dikodekan P30+DI); serta perlakuan P27+ALA dan P30+ALA diinfeksi bakteri A. hydrophila, dikodekan P27+ALA+DI dan P30+ALA+DI. Pemberian pakan dilakukan secara at satiation selama 30 hari dengan frekuensi tiga kali sehari. Selanjutnya ikan diuji tantang dengan menyuntikkan bakteri A. hydrophila 106 CFU mL-1 sebanyak 0,1 mL per ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan patin yang tidak diinfeksi bakteri A. hydrophila (P27+TI dan P30+TI) sebesar 100%. Perlakuan P27+ALA+DI dan P30+ALA+DI menghasilkan kelangsungan hidup relatif yang sama (P>0,05), dan keduanya lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan ALA yang diuji tantang dengan bakteri A.hydrophila. Dengan demikian, suplementasi ALA 0,8 g kg-1 pakan dapat meningkatkan daya tahan ikan patin terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Peningkatan kelangsungan hidup didukung oleh gambaran darah dan respons imunitas yang lebih baik. Berdasarkan tiga penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ALA dengan efektif bisa berperan meningkatkan protein sparing effect di dalam tubuh ikan patin, sehingga protein pakan untuk tahap awal budidaya dapat diturunkan dari 30% menjadi 27%. Dosis optimal ALA untuk ikan patin adalah 0,8 g kg-1 pakan. Pada dosis tersebut, ALA berperan dalam meningkatkan aktivitas antioksidasi dan meningkatkan pertumbuhan ikan, serta meningkatkan daya tahan tubuh ikan patin terhadap infeksi bakteri A. hydrophila.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122735
      Collections
      • DT - Fisheries [736]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail