dc.description.abstract | Peristiwa kebakaran di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 mencapai
seluas 1.894,91 km2 di lahan gambut. Tinggi muka air (TMA) diketahui dapat
menjadi indikator dari kebakaran di lahan gambut. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis korelasi curah hujan dengan jumlah hotspot, curah hujan dengan
tinggi muka air, dan tinggi muka air dengan jumlah hotspot. Data yang digunakan
berupa data curah hujan dan hotspot periode 2015-2021 dan TMA periode 2018-
2021. Metode yang digunakan yaitu uji korelasi antara curah hujan dan TMA
dengan hotspot, serta uji klasterisasi curah hujan dan TMA terhadap hotspot. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat 1359 hotspot di lahan gambut Kabupaten Rokan
Hilir pada periode 2015-2021. Hasil uji korelasi curah hujan dan hotspot
menghasilkan nilai korelasi -0,354 dengan P-Value 0,001. Uji korelasi antara TMA
dan hotspot menghasilkan nilai korelasi -0,607 dengan P-Value 0,000. Hasil uji
klasterisasi menunjukkan bahwa curah hujan < 167 mm/bulan memiliki jumlah
hotspot tertinggi sebesar 1124 hotspot serta TMA < -0,512 m memiliki jumlah
hotspot tertinggi sebesar 393 hotspot. | id |