Pemanfaatan Media Serbuk Gergaji Sengon dan Jerami Dalam Budidaya Jamur Tiram Putih dan Jamur Tiram Kuning
Abstract
Salah satu hasil hutan non kayu adalah cendawan makrofungi (jamur) yang edibel.
Salah satu jamur edibel yang umum dibudidayakan adalah jamur tiram (Pleurotus sp.).
Substrat yang umum digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu
sengon. Jerami dapat dijadikan substrat tambahan untuk budidaya jamur. Substrat tersebut
oleh kebanyakan petani dibuang begitu saja bahkan dibakar, sehingga dapat mencemari
lingkungan. Sedangkan limbah masih memiliki unsur hara yang dapat digunakan kembali
untuk budidaya jamur, sehingga ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh media yang mengandung perbedaan komposisi sengon dan jerami
terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram. Analisis data penelitian menggunakan
Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor pertama merupakan jenis jamur yakni
jamur tiram putih dan jamur tiram kuning. Faktor kedua merupakan jenis komposisi media
yang terdiri dari 4 komposisi media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fase
vegetatif semua komposisi tidak berpengaruh nyata yakni berkisar 0,57-0,59 cm/hari. Fase
generatif yang membutuhkan waktu panen paling singkat adalah Formula 3 (serbuk gergaji
sengon 24%, serpih jerami 48%) yakni 18 hari. Total bobot basah dan nilai efisiensi
tertinggi diperoleh pada Formula 4 (serbuk gergaji sengon 18%, serpih jerami 54%) dengan
total bobot basah 126,16 g dan nilai efisiensi biologi 56,06 %.
Collections
- UT - Silviculture [1361]