Show simple item record

dc.contributor.advisorMarimin, Marimin
dc.contributor.advisorNoor, Erliza
dc.contributor.advisorRomli, Muhammad
dc.contributor.authorUmmi, Nurul
dc.date.accessioned2023-07-19T13:22:38Z
dc.date.available2023-07-19T13:22:38Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122228
dc.description.abstractReverse Supply Chain (RSC) pada industri gula aren merupakan salah satu upaya meminimalkan waste produk dengan memanfaatkan kembali produk reject atau return untuk diolah kembali agar memiliki nilai tambah dan juga menghemat penggunaan sumber daya nira aren. Dalam pelaksanaan RSC terdapat berbagai risiko yang dihadapi baik oleh produsen, collection center ataupun oleh reseller. Risiko tersebut perlu dianalisis untuk kemudian dilakukan strategi mitigiasi terhadap risiko tersebut, agar kegiatan RSC gula aren dapat berjalan dengan baik dan dapat memproduksi produk remanufacturing baik gula aren semut grade B dan gula aren jahe sesuai dengan kebutuhan pasar sekunder, maka IKM berupaya untuk mengoptimalkan aktivitas RSC. Aktivitas Reverse Supply Chain diperlukan sebagai salah satu upaya responsif perusahaan dalam menjalankan keberlanjutan. Adapun dimensi yang perlu diperhatikan dalam keberlanjutan RSC adalah dimensi ekonomi, sosial, lingkungan dan teknologi. Permasalahan keberlanjutan menjadi isu penting karena adanya keraguan dalam pelaksanaan Reverse Supply Chain agroindustri makanan. Oleh karena itu, perlu pengkajian lebih lanjut sejauh mana kegiatan Reverse Supply Chain ini dapat berkelanjutan. Berdasarkan pada paparan permasalahan dan tantangan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang model manajemen risiko Reverse Supply Chain melalui identifikasi risiko dan mitigasi risiko Reverse Supply Chain pada agroindustri gula aren, (2) merancang model optimasi pengelolaan Reverse Supply Chain agroindustri gula aren dengan multi tujuan serta mempertimbangkan risiko ketidakpastian supply dan demand, (3) merancang model keberlanjutan Reverse Supply Chain dan teknologi pendukung keberlanjutan, (4) Menghasilkan prototipe sistem penunjang keputusan cerdas untuk pengelolaan risiko Reverse Supply Chain pada agroindustri gula aren. Penelitian ini telah menghasilkan rancangan model manajemen risiko Reverse Supply Chain berbasis House of Risk (HOR) dan Interpretative Structural Modelling (ISM). Rancangan model ini berisikan suatu perangkat untuk mengidentifikasi risiko RSC dan menentukan mitigasi risiko berdasarkan hasil urutan prioritas risiko. Rancangan model ini mampu mengidentifikasi 24 prioritas sumber risiko dari 39 risiko yang terjadi disepanjang aliran balik rantai pasok. Selajutnya Rancangan model ini juga berhasil mendapatkan 6 urutan prioritas mitigasi risiko yaitu: pembangunan sistem informasi Reverse Logistic (PA2), Peningkatan kerjasama dalam hal penerimaan kembali produk retur antar IKM, supplier, Reseller dan industri pengolah lanjut melalui kontrak kerjasama terkait penerimaan kembali produk return dengan harga yang disepakati (PA3), Peningkatan kerjasama dengan reseller pada pasar sekunder (PA4), Peningkatan layanan tanggap kebutuhan pelanggan melalui pemasaran offline & online (PA5), Adanya pinalti dalam pasal perjanjian kontrak kerjasama (PA7), serta Optimalisasi produksi remanufacturing dengan memperhitungkan ketidakpastian supply dan demand (PA1). Kombinasi metode Fuzyy MILP-NSGA II pada rancangan model optimasi RSC menghasilkan solusi yang optimal dalam pengelolaan remanufacturing gula aren. Dari hasil running model Fuzzy-NSGA II menggunakan software R diperoleh bahwa generasi yang terakhir memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Model ini juga menghasilkan jumlah produksi gula aren semut grade B dan gula jahe yang optimal dan juga mampu menentukan optimasi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan masing-masing produk gula aren semut grade B dan gula jahe, serta mampu menentukan supplier terpilih yang dapat mendukung kebutuhan bahan baku untuk proses remanufacturing. Penelitian ini telah berhasil menentukan perbandingan komposisi material bahan baku untuk produk remanufacturing yang dapat menghasilkan kualitas produk maksimal. Rancangan model ini juga mampu mensimulasikan berbagai kondisi skenario dari supply dan demand serta menghasilkan solusi optimal dari proses remanufacturing, yaitu produksi optimal dengan tiga tujuan (keuntungan maksimal, keandalan maksimal dan kualitas maksimal). Penelitian ini telah menghasilkan rancangan model keberlanjutan Reverse Supply Chain dengan menggunakan pendekatan Multidimensional scaling (MDS). Rancangan model ini berisikan suatu perangkat instrumen penilaian indeks keberlanjutan untuk RSC agroindustri gula aren dengan menggunakan teknik Rapfish yang dimodifikasi menjadi Rappalm_sugar. Rancangan model keberlanjutan RSC mampu mengukur indeks keberlanjuta RSC secara komprehensif, model ini juga menunjukkan faktor sensitif yang berpengaruh terhadap peningkatan keberlanjutan. Model ini menghasilkan 24 indikator pada empat dimensi yang digunakan untuk mengukur indeks keberlanjutan Reverse Supply Chain gula aren. Adapun nilai indeks keberlanjutan pada empat IKM gula aren berdasarkan empat dimensi keberlanjutan yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan teknologi berturut-turut IKMA 71%, IKMB 66%, IKMC 63%, IKMD 53%. Berdasarkan hasil penilaian status keberlanjutan pada ke-4 IKM diperoleh bahwa ke-4 IKM tersebut berada pada kondisi cukup berkelanjutan. Terdapat empat faktor sensitif yang perlu mendapat perhatian pada tingkat keberlanjutan yaitu: ROI pada aspek ekonomi, kemitraan dengan reseller pada aspek sosial, emisi bahan bakar untuk produksi pada aspek lingkungan dan teknologi informasi pada aspek teknologi. IKM dapat mengembangkan nilai keberlanjutan dengan memprioritaskan perbaikan pada faktor-faktor sensitif yang berpengaruh. Penelitian ini telah berhasil mendapatkan rancangan sistem informasi berupa QR Code yang terhubung dengan sistem database palm sugar QR. Sistem informasi ini dapat menghubungkan secara digital antara ketersediaan bahan baku retur/reject dari reseller dengan kebutuhan IKM, dengan demikian sistem informasi ini dapat mendukung keberlanjutan Reverse Supply Chain gula aren. Penelitian ini telah berhasil mendapatkan rancangan prototipe SPKC “RIMO- PAS” yang terdiri dari empat fungsi utama yaitu, Analisis risiko dan mitigasi, Optimasi RSC, Penilaian keberlanjutan dan palm sugar QR. SPKC ini mampu memberikan rekomendasi keputusan kepada pengguna untuk meminimasi risiko RSC, Menentukan produksi optimal dengan tiga tujuan (keuntungan maksimal, keandalan maksimal dan kualitas maksimal), dan juga memberikan rekomendasi peningkatan keberlanjutan berdasarkan nilai indikator leverage.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRancang Bangun Model Manajemen Risiko Reverse Supply Chain pada Agroindustri Gula Aren Berkelanjutanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordGula Arenid
dc.subject.keywordKeberlanjutanid
dc.subject.keywordManajemen Risikoid
dc.subject.keywordOptimasiid
dc.subject.keywordReverse Supply Chainid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record