Show simple item record

dc.contributor.advisorSayogyo, Pujiwati
dc.contributor.advisorTaryoto, Andin H
dc.contributor.authorBaliwati, Yayuk Farida
dc.date.accessioned2023-07-11T14:27:43Z
dc.date.available2023-07-11T14:27:43Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121515
dc.description.abstractPenelitian ini berusaha memahami (1) upaya yang dila- kukan anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi, (2) pola hubungan antara pembawa dan penerima program perbaikan gizi dan (3) perilaku dan status gizi balita, berdasarkan beberapa pemikiran. berkaitan dengan, aspek ekonomi. Perhatian terhadap aspek ekonomi digunakan untuk melihat upaya keluarga dalam rangka pengadaan dan penyediaan pangan. Kedua Upaya tersebut juga dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui wadah posyandu yang pada prinsipnya merupakan kegiatan pendidikan dan penyuluhan. Oleh karena itu upaya perbaikan gizi perlu ditelaah dari aspek sosial. Dalam proses perbaikan gizi tersebut terdapat proses sosialisasi "pesan-pesan gizi" dari pembawa program. Dengan demikian terdapat hubungan antara penerima (keluarga) dan pembawa program. Untuk memahami upaya perbaikan gizi tersebut digunakan pendekatan struktural dan interaksional. Pendekatan struktural fungsional mengacu pada pada pemikiran Durkheim mengenai solidaritas mekanis yang terdapat pada masyarakat pertanian (desa). Oleh karena itu relevan untuk mengkaitkan dengan pandangan Parsons mengenai keter- aturan suatu masyarakat. Pada pendekatan ini, keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain diferensiasi peranan dan alokasi kekuasaan. Fungsi keluarga tersebut dapat diketahui dari hubungan antara anggota keluarga yang tercermin dari pembagian kerja antar jenis kelamin dan pengambilan keputusan yang merupakan aspek penting pada pendekatan kedua. Dilain pihak keluarga dianggap sebagai sub sistem sosial dari sistem sosial yang lebih luas. Dalam hal ini diperhatikan hubungan antara keluarga dengan masyarakat luas; hubungan antara satu keluarga dengan keluarga lain. Dari hubungan sosial ini diharapkan terjadi suatu integrasi yang dicerminkan oleh perilaku dan status gizi keluarga. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcCommunity nutritionid
dc.titleUpaya perbaikan gizi masyarakat di pedesaan kasus di Desa Tegalpanjang Kecamatan Cariu Kapupaten Bogorid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record