Kemungkinan perlakuan dormansi sekunder dalam konservasi benih kakao (Theobroma cacao L.)
View/ Open
Date
1992Author
Budiarti, Tati
Sadjad, Sjamsoeoed
G. A. Wattimena
Adijuwana, Hendra
Soetisna, Usep
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan di Laboratorium Benih, Institut Pertanian Bogar, dimulai bulan Juli 1991 sampai dengan Januari 1992. Penelitian terdiri atas dua percobaan yaitu 1) Dormansi sekunder dengan paclobutrazol dan coumarin, 2) Dormansi sekunder dengan paclobutrazol dan PEG-6000. Masingmasing percobaan menggunakan Rancangan Split-Split Plot yang disusun secara Kelompok. Percobaan pertama : Petak utama adalah periode konservasi enam taraf yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5 minggu (A1 - A5) Anak petak ialah dormansi sekunder empat taraf yaitu kontrol, paclobutrazol 100 ppm, coumarin 200 ppm dan kombinasi paclobutrazol 100 ppm + coumarin 200 ppm (B1 - B4). Anak-anak petak adalah pematahan dormansi dua taraf yaitu kontrol dan GA3 + NAA 100 dan 50 ppm (C1 dan C2). Percobaan kedua : Petak utama adalah periode konservasi lima taraf yaitu 0, 2, 4, 6, 8 minggu (A1 - A5). Anak petak adalah dormansi sekunder empat taraf yaitu kombinasi PEG-6000 dengan paclobutrazol 0, 4, 20 ppm dan 100 ppm (B1 - B4). Anak-anak petak adalah pematahan dormansi dengan GA3 + NAA (0 + 0 ppm) dan (100 + 50 ppm). Hasil percobaan I menunjukkan bahwa tingkat dormansi sekunder yang ditimbulkan oleh zat pengatur tumbuh ialah paclobutrazol, paclobutrazol + coumarin, coumarin lalu kontrol. Paclobutrazol dapat menimbulkan induced do1·mancy pada kakao selama konservasi dan menghasilkan Nilai Penundaan Perkecambahan (NPP) dan Lama Dormansi tertinggi. Selain itu diperoleh nilai Indeks Benih Non Dorman yang terrendah. ...
Collections
- MT - Agriculture [3787]