Residu pestisida DDT dalam tanaman wortel (Daucus carota L.)
View/Open
Date
1992Author
Japanto, Nitje
Suratmo, F. Gunarwan
Sumatra, Made
A. Surkati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan peneiitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar
residu pestisida DDT dalam umbi akar tanaman wortel yang di
produksi
(di.masak
di Jawa Barat dan pengaruh penanganan/pengoiahan biasa
dan dikupas) pada umbi akar tanaman wortel serta
mempelajari proses penyerapannya. Hasil dari penelitian ini
memberikan informasi tentang kadar residu DDT dalam umbi akar
tanaman wortel produksi Jawa Barat dan proses pengolahan untuk
menurunkan kadar residu dalam umbi akar tanaman.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap : Tahap pertama berupa
penelitian di lapang yaitu pengambilan sampel tanaman wortel dari
lahan petani yang berada di tiga sentra produksi wortel di Jawa
Barat (a. Kabupaten Cianjur pada Kecamatan Pacet Desa Cipanas,
Suka Tani dan Sindan g Jaya, b. Kabupaten Garut Kecamatan Samarang
di Desa Pada Awas, Karya Mekar dan Pasir Wangi, c. Kabupaten
Bandung pada Kecamatan Cisarua di Desa Jambu Dipa, Pasir Halang
dan Cihideung), dan' penanaman wortel pada tanah yang mengandung
DDT-14C, 2 μсi + ppDDT 0,1 ppm dengan tiga ulangan kontrol di kebun percobaan BATAN, Pasar Jumat Jakarta. Tahap kedua berupa analisis residu di laboratorium Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN yakni: a. sampel dari lahan petani wortel, b. sampel dari penanaman pada tanah yang mengandung DDT-140, c. sampel dari umbi akar tanaman wortel yang diberi perlakuan dikupas kulitnya dan dimasak, dimasak, tanpa dikupas dan dimasak, tanpa dikupas maupun tanpa d. sampel air dan tanah setelah perlakuan pelindian dengan menggunakan tabung berdiameter 10 cm dan tinggi 15 cm, e. pemotretan jaringan wortel dengan proses Foto Autoradiografi setelah pemberian DDT-140 pada bagian daun dengan cara mengoles.
Hasil analisis ternyata 1. dari sampel umbi akar tanaman wortel yang diambil pada lahan petani wortel di Jawa Barat dianalisis di laboratorium, menunjukkan bahwa di dalamnya mengandung residu DDT dan DDE (merupakan hasil penguraian ppDDT). Rata-rata kadar residu DDE yang tertinggi diketemukan di Kabupaten Garut, Kecamatan Samarang, Desa Pasir Wangi (2,1 ppb) sedangkan rata-rata kadar residu DDT yang tertinggi terdapat di Kecamatan Cianjur (3,51). Akan tetapi hal ini masih di bawah nilai MRL (Maximum Residu Limit) 1 ppm. Rata-rata persentasi kadar residu DDT-140 yang terserap pada bagian "kulit", "daging"
dan
"inti"
umbi
akar
tanaman
wortel
dari
dalam
tanah
masing-
masing
adalah
67,32%,
15,89%
dan
16,79%.
Umbi
akar
tanaman
wortel
yang
dimasak
tanpa
dikupas
sangat
kecil
perbedaannya
dengan
yang
tanpa
dimasak
dan tanpa dikupas
(rata-rata
kadar
residunya
turun
3,12%)
akan tetapi umbi
akar
tanaman wortel
yang
dikupas
dan
dimasak
rata-rata
kadar
residunya
turun
sampai
47.73%.
Pestisida DOT yang dioleskan pada daun
tanaman
wortel,
ternyata
tidak
ditranslokasikan
kebagian
umbi
akar
tanaman
tersebut
(non
sistemik).
DDT tidak
mengalami
pelindian oleh
air
di dalam tanah.