Show simple item record

dc.contributor.advisorSamosir, Agustinus M
dc.contributor.authorSamosir, Agustinus M
dc.contributor.authorErvinia, Ayu
dc.contributor.authorWildan, Dudi M
dc.contributor.authorSihaloho, Helen N
dc.date.accessioned2023-07-05T07:42:18Z
dc.date.available2023-07-05T07:42:18Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120859
dc.description.abstractKelangsungan hidup makhluk hidup ditunjang oleh unsur kimia penting dalam bentuk gas yang berada di atmosfer yaitu oksigen (Kaprrawi et al. 2016). Oksigen memiliki peran di lingkungan perairan untuk dimanfaatkan oleh biota yang hidup di dalamnya untuk proses respirasi. Oksigen yang terikat atau terlarut dengan partikel air disebut oksigen terlarut atau DO. Kadar DO di perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahan organik, pH, dan suhu (Manurung et al. 2013). DO menjadi parameter penting yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan. Ketersediaan oksigen harus diperhatikan agar ikan tidak mengalami stres atau kematian akibat konsumsi oksigen yang berkurang. DO yang menurun mampu mengakibatkan terganggunya fungsi fisiologi ikan (Prakoso dan Chang 2018). Toksikan merupakan suatu zat yang mampu menimbulkan dampak negatif bagi seluruh atau sebagian organisme. Toksikan dapat mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi fisiologis biota secara kronis ataupun akut. Toksikan dapat bersifat tunggal atau bercampur dengan zat lainnya, contohnya seperti limbah, bahan organik, dan lain sebagainya. Toksikan dapat berasal dari kegiatan manusia seperti rumah tangga, pertanian, industri, pertambangan, dan lain-lain. Masuknya toksikan ke dalam suatu perairan akan mempengaruhi kadar oksigen di perairan. Toksikan juga mampu mempengaruhi proses respirasi biota di suatu perairan (Owa 2014). Ikan lele merupakan ikan tawar yang memiliki alat pernapasan tambahan. Selain itu, ikan lele juga mampu hidup di berbagai kondisi perairan termasuk yang tercemar. Ikan lele memiliki nilai ekonomis penting karena banyak digemari oleh masyarakat, sehingga ikan lele banyak dibudidayakan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh toksikan terhadap oksigen dan pada respirasi ikan lele (Clarias sp.) untuk mengetahui respon dan tingkat laku ikan, serta lethal concentration. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh toksikan cairan pemutih (NaOCl) terhadap konsumsi oksigen dan respirasi ikan lele (Clarias sp.). Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai jenis toksikan yang dapat mempengaruhi respirasi pada ikan. Selain itu melalui penelitian ini dapat diketahui respon dan tigkat toleransi ikan terhadap bahan toksikan di perairan. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam pembuatan kebijakan serta pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.titleUji Toksisitas Sodium Hipoklorit (Naocl) Terhadap Respirasi Dan Fisiologis Ikan Lele (Clarias Sp.)id
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record