Aplikasi Roof Garden Pada Bangunan Bertingkat
View/ Open
Date
2023Author
Nuryanti, Pingkan
Fatimah, Indung Sitti
Zain, Alinda Fitriany Malik
Nasrullah, Nizar
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan infrastruktur yang pesat telah berdampak menekan jumlah luasan ruang terbuka hijau (RTH) di berbagai kota, tidak terkecuali Kota Bogor. Hasil penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 1972-2011 menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan luas RTH Kota Bogor yang sangat signifikan, dari 31% hingga 14%. Luasan Ruang terbuka hijau yang semakin berkurang di kawasan perkotaan ini sangat terasa dampaknya, terutama pada bagian kota yang dekat dengan area pemukiman padat. Luas lahan kota yang terbatas, tidak dapat mengimbangi kebutuhan akan ruang terbangun yang semakin meningkat. Kondisi inilah yang menuntut adanya sebuah terobosan karena ke depan akan semakin tidak memungkinkan untuk membangun ruang terbuka hijau secara horizontal. Sudah saatnya bagi kita untuk segera mulai menerapkan konsep penambahan ruang terbuka hijau secara vertical, salah satunya cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan sistem roof garden (taman atap). Taman atap ini telah banyak diterapkan di berbagai negara maju, dan berbagai manfaat ekologisnya sudah mulai dirasakan. Penelitian ini akan berfokus pada penerapan teknologi roof garden pada bangunan gedung di Kota Bogor dengan mengambil tapak penelitian di kampus IPB, dan mengikuti tahapan perancangan Roof Garden pada atap gedung eksisting sebagai media introduksi roof garden di kampus IPB. Adapun Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menetukan gedung-gedung yang mempunyai potensi untuk diterapkannya roof garden baik itu gedung berbagai fakultas, gedung rektorat ataupun rumah tinggal di perumahan Dosen IPB. Kegiatan pertama diawali dengan kegiatan observasi kondisi gedung-gedung eksisting, dan pada tahap kedua dilakukan analisis kelayakan struktur gedung untuk diterapkan roof garden, kemudian dilanjutkan dengan penerapan desain. Metode yang digunakan adalah melalui pembagian zonasi dengan pemetaan dari data sekunder /dari peta yang didigitasi ulang dari google earth, lalu dilakukan groundchek ke lapangan. Setelah divalidasi, dipetakan jenis gedung-gedung eksisting yang memenuhi persyaratan untuk diterapkan roof garden. Setiap Kriteria yang diambil berdasarkan SNI Kementerian PUPR Cipta Karya. Data dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu gedung Fakultas dan gedung rektorat. Setelah itu dilakukan validasi data dari pihak pengelola atau pemilik gedung mengenai data struktur gedung. Data yang diolah adalah data dimensi struktur serta jenis pembebanan yang akan dianalisis sebagai beban roof garden. Dari data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH). Dari hasil analisis tersebut dapat ditetapkan bagian struktur mana yang harus dimodifikasi apabila akan dilakukan penambahan beban roof garden pada atap. Hasil desain dari penelitian adalah berupa gambar rencana atap roof garden, gambar potongan, gambar detil, serta ilustrasi 3D beserta hasil analisis kelayakan struktur gedung yang ditinjau.
Collections
- Landscape Architecture [123]