Penerapan penarikan contoh dua tingkat dalam menduga karakteristik tegakan hutan sekunder bekas ladang: studi kasus di Kecamatan Sepang dan Katingan Hilir Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
View/ Open
Date
1996Author
Pahawang
Atmawidjaja, Rubini
Suhendang, Endang
Soerianegara, Ishemat
Metadata
Show full item recordAbstract
Perladangan berpindah merupakan suatu bentuk kegiatan paling sederhana dalam perusakan vegetasi alami yang dilakukan dengan cara penebangan dan pembakaran. Kemudian setelah dilakukan perladangan, lahan akan diberakan dan vegetasi alamiah akan memperbaiki dirinya kembali.
Berdasarkan data RePProt Departemen Transmigrasi tahun 1985-1989 menunjukkan bahwa luas areal hutan tidak produktif akibat perladangan berpindah diperkirakan 11.402.000 hektar. Sementara Soeryono (1986) menyebutkan bahwa luas areal deforestasi di Indonesia diperkirakan 14.5 juta hektar yang sebagian besar ditemukan di pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Areal terluas deforestasi per propinsi di Indonesia berturut-turut adalah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah.
Dengan demikian yang menjadi permasalahan utama adalah belum adanya data dan infor- masi mengenai potensi hutan, keanekaragaman jenis dan kondisi areal hutan bekas ladang, serta belum adanya penelitian mengenai suksesi sekunder yang terperinci dan dimonitor dalam jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kemungkinan penerapan penarikan contoh dua tingkat (two-stage sampling) dalam menduga karakteristik tegakan hutan bekas ladang pada setiap periode waktu setelah dilakukan perladangan.
Penelitian ini dilakukan pada 13 kelompok tegakan hutan sekunder bekas ladang yang tersebar pada lokasi-lokasi Sungai Ripi, Jalan Angkutan HPH PT Gelora Dayak Besar di wilayah Desa Tumbang Empas Kecamatan Sepang Kabupaten Kapuas dan Tumbang Liting Kasongan...dst
Collections
- MT - Forestry [1376]