Analisis Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Kopi Rakyat Di Timor Timur
View/ Open
Date
1996Author
Sumbodo, B. Tresno
Saragih, Bungaran
S. M. H. Tampubolon
W. H. Limbong
Metadata
Show full item recordAbstract
Dari segi permintaan, volume permintaan kopi pasar internasional Jauh lebih arabika besar dibandingkan kopi di dengan kopi robusta. Demikian juga dari segi harga, arabika dinilai relatif lebih tinggi dibanding dengan kopi robusta. Sementara dari segi produksi, Indonesia tercatat sebagai produsen kopi robusta terbesar dunia dengan produksi sekitar 7,10 juta karung per tahun, merupakan kondisi yang kurang menguntungkan.
Selama lima tahun terakhir, perkembangan luas areal tanaman kopi di Indonesia terus meningkat dari 1.069.848 hektar pada tahun 1990 menjadi 1.158.369 hektar pada tahun 1994. Selama periode tersebut, rasio arabika luas area tanaman kopi arabika -robusta terus menurun persen 9,74 menjadi tinggal 5,47 persen.
Di satu sisi potensi areal perkebunan kopi nasional sebagian besar sesuai untuk kopi robusta, sisi lain Timor Timur sebagai salah satu daerah potensi pengembangan kopi arabika belum banyak mendapat perhatian. Seiring dengan usaha pengembangan komoditi kopi di Timor Timur, penelitian ini dirancang untuk membantu mencari dan informasi mencoba menganalisis beberapa permasalahan perkopian di Timor Timur.
Tujuanpenelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani, pola alokasi input faktor, skala luas usahatani, ekonomi relatif serta respon penawaran output dan efisiensi permin- taan input pada usahatani kopi rakyat di Timor Timur.
Data yang digunakan meliputi data usahatani kopi rakyat di Timor Timur musim panen bulan Juni hingga September 1994. Dalam penelitian ini digunakan model analisis pendekatan fungsi keuntungan tipe Cobb Douglass dengan metode pendugaan Zellner….dst
Collections
- MT - Economic and Management [2885]