Persebaran ikan pelagis (Actinopterygii) di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia berdasarkan hasil identifikasi DNA Barcoding
View/ Open
Date
2023Author
Lestari, Dea Fauzia
Subhan, Beginer
Arafat, Dondy
Pasaribu, Riza
Cakasana, Nadya
Setyaningsih, Wahyu Adi
L Claudia
W Wulandari
E Afrilliani
R Arachman
Imam
A Suryadamiri
S I Donnita
R A Saragih
N R Ilyas
Metadata
Show full item recordAbstract
Actinopterygii merupakan kelompok ikan yang mencakup separuh dari vertebrata yang hidup di bumi. Ikan Actinopterygii yang hidup di laut terbuka, lepas dari dasar perairan dan berada ke arah bagian lapisan permukaan disebut dengan ikan pelagis. Ikan pelagis merupakan kelompok ikan yang dijadikan buruan utama oleh para nelayan. Untuk mempermudah dalam pengelolaan perikanan wilayah perairan indonesia terbagi menjadi 11 wilayah yang disebut dengan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI). Namun dalam pengelolaanya untuk mengidentifikasi spesies ikan masih cukup sulit karena beberapa spesies ikan memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi. DNA Barcoding dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies dan keragaman genetiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran ikan pelagis Actinopterygii yang sudah berhasil diidentifikasi melalui metode DNA Barcoding berdasarkan WPP RI. Tahapan dalam penelitian yang pertama adalah mentabulasi data sekunder yang berasal dari jurnal, lalu diolah menggunakan Microsoft Excel untuk mendapatkan grafik, dan membuat peta sebaran dengan software ArcGis. Dari 76 data hasil tabulasi didapatkan bahwa WPP 713 memiliki jenis ikan tangkap paling banyak dan pada WPP 711, 718, dan 717 terdapat jenis ikan tangkap yang sangat sedikit. Pada ordo perciformes paling banyak menggunakan primer dengan primer yang paling dominan yaitu FISH-BCL dan FISH BCH. sedangkan primer yang paling sedikit digunakan adalah CB3R420 dan 12Sar430. Berdasarkan kit yang digunakan kit Accuprep merupakan kit yang paling sering digunakan sedangkan kit yang jarang digunakan dalam barcoding adalah kit gSYNC. Hasil ini dapat digunakan untuk sebagai data dalam melihat sebaran penggunaan DNA Barcoding dalam melakukan identifikasi ikan pelagis kelas Actinopterygii di wilayah perairan indonesia.