Dampak Sistem Bapak Angkat Terhadap Keragaan Ekonomi dan Sistem Pemasaran lndustri Sutera Alam di Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
1997Author
Busaeri, St. Rahbiah
S.M.H. Tampubolon
W.H. Limbong
Kaomini, Mien
Metadata
Show full item recordAbstract
Kinerja kegiatan persuteraan alam di Sulawesi Selatan agak fluktuatif,
walaupun potensi mendukung. Di samping itu, peluang pasar di dalam maupun
di luar negeri merupakan faktor pendukung untuk mengembangkan dae rah ini
sebagai salah satu pemasok utama sutera di Indonesia.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk menggali
potensi dan peluang tersebut, antara lain dengan membina keterkaitan antara
pengusaha besar dan pengrajin sutera dalam bentuk "Bapak Angkat", salah
satu diantaranya yang dilaksanakan oleh PT. Semen Tonasa dengan sistem
"pola pembinaan". Dalam hal ini Bapak Angkat membantu mitra usahanya
dengan pembinaan murni tanpa ada hubungan bisnis.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keragaan pembinaan
sistem Bapak Angkat, menganalisis dampak dari pelaksanaan sistem Bapak
Angkat terhadap keragaan ekonomi bagi industri persuteraan alam, dan
mengkaji dampak dari sistem Bapak Angkat terhadap pemasaran produk
persuteraan alam.
Penelitian dilakukan di Propinsi Sulawesi Selatan pada daerah
pengembangan sutera yang telah dibina oleh PT.Semen Tonasa yaitu
Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Wajo. Waktu pelaksanaan bu/an Maret
sampai dengan bulan Mei 1996. Analisis data menggunakan Analisis Data
Fungsi Produksi Cobb Douglas, Analisis Chow Test, Analisis Efisiensi
Ekonomi, Analisis Pendapatan, dan Analisis Sistem Pemasaran.
Dari kedua hasil analisis produksi kokon antara sistem Bapak Angkat
dan Tanpa Bapak Angkat dapat dibandingkan bahwa dari aspek pemeliharaan bibit ulat menjadi kokon, sistem Bapak Angkat mempunyai tingkat penguasaan yang lebih baik. Dari 7 variabel bebas yang dianalisis, 6 variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi kokon. Fungsi produksi kokon dengan sistem Bapak Angkat dan Tan pa Bapak Angkat juga berbeda nyata.
Proses produksi benang sutera sistem Bapak Angkat, dibandingkan Tanpa Bapak Angkat, ternyata lebih unggul. Kelima variabel bebas (kokon, tenaga kerja, pengeringan, pemasakan dan input tetap) berpengaruh nyata terhadap produksi benang. Fungsi produksi berbeda nyata antara sistem Bapak Angkat dengan Tanpa Bapak Angkat.
Proses produksi kain sistem Bapak Angkat, dibandingkan Tanpa Bapak Angkat, juga ternyata lebih unggul; keempat variabel yang dianalisis berpengaruh nyata terhadap produksi kain. Kedua fungsi produksi juga berbeda nyata.
dst ...
Collections
- MT - Economic and Management [2885]