Penguatan Hubungan Kemitraan Pengrajin Kayu Ukir dan Hias (Studi Kasus di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang).
Abstract
Usaha kecil menengah merupakan unit usaha yang dipandang potensial
untuk menompang perekonomian nasional terutama pasca krisis-ekonomi.
Usaha kecil dianggap telah memberikan sumbangan yang nyata dalam
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, antara lain dalam penyediaan
kesempatan untuk mendapatkan upah minimum, penciptaan lapangan kerja,
serta berperan dalam penerimaan devisa nasional.
Permasalahan usaha kecil baik pada tingkat mikro maupun pada tingkat
makro merupakan kendala yang menghambat pertumbuhan usaha kecil.
Permasalahan yang ada kian dipersulit oleh masalah struktural dalam dunia
usaha yang ditunjukkan oleh adanya kesenjangan antara usaha besar yang
menguasai sebagian aset produktif, sedangkan usaha kecil hanya menguasai
sebagian aset produktif. Hal tersebut dapat tercermin dalam pola hubungan
produksi yang menyebabkan terhambatnya perkembangan mereka secara sosial
maupun ekonomi. Salah satu instrumen untuk mengatasi permasalahan bagi
usaha kecil adalah dengan kemitraan. Setiap pihak yang bermitra memiliki
kelebihan dan kekurangan, sehingga untuk saling menguatkan di antara mereka
keperluan kerjasama dan kemitraan. Setting kemitraan antara tiga pelaku usaha
dalam kajian ini adalah tiga kelompok pengrajin yang masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda yaitu bandar kerajinan, pengrajin kecil dan buruh
pengrajin di desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa
Barat.
Kajian ini dibuat dengan tujuan dapat mernbuat suatu strategi penguatan
hubungan kemitraan antar pengrajin kayu ukir dan hias secara partisipatoris.
Sebagai landasan penyusunan rencana program, tujuan khusus dari kajian ini
adalah : (1) Mengidentifikasi hubungan kemitraan yang dimiliki pengrajin kayu
ukir dan hias di desa Cipacing. (2) Mengetahui Faktor Internal dan ekstemal
yang mempengaruhi hubungan kemitraan pengrajin kayu ukir dan hias di desa
Cipacing. (3) Menyusun strategi penguatan hubungan kemitraan yang tepat
untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin kayu ukir dan hia& di desa Cipacing
secara partisipatif.
Pengumpulan data dilakukan metalui metode wawancara mendalam dengan
responden dan informan, pengamatan lapangan dan diskusi kelompok serta
kajian dokumentasi dari data sekunder. Hasil temuan di lapangan yang
dikonfirmasikan dengan komunitas pengrajin, maka dirumuskan permasalahan
yang dihadapi oleh pengrajin kayu ukir dan hias dalam hubungan kemitraan
mereka, antara lain: (1) Persaingan yang kurang sehat akibat belum adanya
standar harga. (2) Keterlambatan dalam pembayaran upah kerja, (3) Kurangnya
modal, (4) Belum adanya paguyuban atau kelompok/organisasi, (5) Tidak
adanya standar upah setiap pengerjaan komponen, (6) Belum ada Investor, (7)
Pemasaran Terbatas.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut maka disusun program penguatan
hubungan kemitraan pengrajin kayu ukir dan hias melalui: (1) Penguatan Modal
Sosial, dan (2) Pengembangan aktivitas usaha.
Collections
- MT - Professional Master [909]
