Analisis Ekonomi Pengelolaan Hutan Rakyat ke Arah Pemanfaatan Hutan Secara Ganda di Wilayah Krui - Lampung Barat
View/ Open
Date
1997Author
Nurtjahjadi
Anwar., Affendi
B D Nasendi
Winoto, Joyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Hulan rakyal yang berinlikan pohon damar mala kucing di wilayah Krui lebih kurang seluas 7.500 hektar dikelola secara turun lemurun sejak akhir abad XIX melalui teknik wana tani (agroforestry). Sebagai komodilas ulama, damar mala kucing ditanam secara campuran dengan jenis tanaman durian, duku, petai, jengkol dan tanaman keras lainnya sehingga komposisi dan ekosistemnya mirip dengan hulan alam tropika basah. Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Wijayanto N (1993), terdapat lebih kurang 39 jenis pohon yang tumbuh di dalamnya. Sedangkan menurut penelitian ICRAF (1995), pohon damar mata kucing merupakan jenis yang dominan yaitu sebanyak 65% dari komunitas pepohonan yang tumbuh. Pada lapisan vegetasi paling bawah tumbuh berbagai jenis semak seperti Zingiberaceae, Rubiaceae, Araceae, dan Urtiaceae. Berbagai burung (96 jeriis) 'dan primata hidup dalam ekosistem hutan rakyat ini. Di samping potensi biologi tersebut, terdapat potensi lingkungan dan estetika. Masyarakat Krui telah merasakan beberapa manfaat tidak langsung berupa terpeliharanya tata air, iklim mikro yang nyaman (amenity), serta pesona alam dan lingkungan hutan. Hulan rakyat damar mata kucing di Krui semula tidak dirancang sebagai kawasan penyangga (buffer zone), namun ternyata kawasan ini mampu memerankan beberapa fungsi penyangga yaitu mengurangi gangguan manusia terhadap sisa hutan alam dan sebagai pembatas antara desa dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
dst ...
Collections
- MT - Economic and Management [2975]