Analisis Permodalan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemasaran Hasil Perikanan di Kotamadya Bitung
View/ Open
Date
1997Author
Rarung, Lexy K.
Mudikdjo, Kooswardhono
V.V. Rantung
Tatuh, Jen
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah permodalan dan pemasaran merupakan suatu penghambat utama dalam usaha penangkapan ikan sehingga pemerintah memberikan perhatian khusus dalam bentuk kemudahan pemberian kredit bagi nelayan dan pembenahan sistem pemasaran yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana dalam bidang pemasaran. Namun kredit yang disediakan sering tidak dapat dimanfaatkan oleh nelayan karena beberapa faktor antara lain kurangnya kemampuan untuk mendapatkan fasilitas tersebut, sedangkan di pihak lain kredit yang sudah cair menemui hambatan dalam pengembalian. Demikian juga dalam pemasaran, nampak bahwa lembaga-lembaga yang berperan sebagai perantara seringkali lebih menikmati keuntungan dibanding dengan nelayan sebagai produsen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan usaha perikanan, menyangkut jumlah armada, permodalan, pemanfaatan dan pengembalian kredit serta pemasaran hasil perikanan yang menyangkut lembaga pemasaran dan margin pemasaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan lokasi penelitian Kotamadya Bitung. Sumber data primer diambil langsung dari nelayan sedangkan data sekunder diambil melalui instansi terkait seperti dinas perikanan, BRI, kantor perdagangan dan kantor tenaga kerja.
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu untuk menggambarkan keadaan usaha perikanan, menyangkut jumlah nelayan, modal serta jumlah armada penangkapan. Untuk mengetahui pemanfaatan fasilitas kredit, menyangkut penyebaran kepada nelayan skala kecil, menengah dan besar dilakukan dengan analisis khi kuadrat. Demikian juga dengan pengembalian fasilitas kredit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan usaha perikanan di Kotamadya Bitung untuk usaha penangkapan pada skala menengah mengalami peningkatan pada kurun waktu 1989-1995, sedangkan pada skala besar menunjukkan peningkatan yang tidak nyata. Penggunaan kredit masih didominasi oleh nelayan skala menengah ke atas sedangkan pengembalian pinjaman kepada Bank tidak menunjukkan perbedaan antara nelayan skala kecil, menengah dan besar. Analisis pemasaran menunjukkan bahwa makin panjang rantai pemasaran/tataniaga ada kecenderungan kurang efisien karena margin pemasaran banyak jatuh ke lembaga-lembaga pemasaran sebagai perantara.
Dari penelitian ini dapat disarankan pemberian kredit bagi nelayan skala kecil dan menengah perlu ditingkatkan mengingat sebagian besar nelayan berada pada golongan tersebut sedang dari segi kemampuan menyediakan agunan sangat terbatas.
Di lain pihak melihat peranan sub sektor perikanan di Bitung cukup besar maka perlu disediakan fasilitas pelabuhan perikanan yang representatif untuk menampung kapal-kapal yang membongkar hasil tangkapan sehingga sarana pelelangan dapat digalakkan kembali dengan menambah fasilitas yang memadai.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]