Show simple item record

dc.contributor.advisorAchamad Surkati, Abidin
dc.contributor.advisorSuseno, Rusmilah
dc.contributor.advisorSudarsono
dc.contributor.advisorAswidinnoor, Hajrial
dc.contributor.advisorSutjahjo, Surjono Hadi
dc.contributor.authorRustikawati
dc.date.accessioned2023-06-16T04:16:27Z
dc.date.available2023-06-16T04:16:27Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119346
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk: I) "fikasi ketahanan genotipe-genotipe cabai merah terhadap CMV, 2) mempelajari lah gen pengendali ketahanan terhadap CMV pada cabai merah dan 3) mempelajari p:ewarisan sifat ketahanan CMV pada cabai merah. Penelitian diawali dengan kegiatan seleksi dan identifikasi genotipe-genotipe koleksi untuk sifat ketabanan terbadap infeksi CMV maupun sifat agronomisnya. Kegiatan seleksi dilakukan terbadap 70 genotipe koleksi di dalam rumab kasa untuk mendapatkan Retabanannya terbadap CMV. Inokulasi dilakukan secara mekanis dalam kondisi in kungan terkontrol. Bersamaan dengan itu dilakukan juga pengujian terbadap strain­ t ·n CMV yang ada untuk mengetahui peringkat virulensinya. Genotipe-genotipe de-· an berbagai tingkat ketahanan selanjutnya diuji untuk melibat sifat-sifat agronomis k mampuan adaptasinya di lapang. Berdasarkan hasil pengujian di rumab kasa dan di lapang tersebut, dipilih satu genot pe yang paling tahan dan satu genotipe paling rentan dengan sifat agronomis terbaik. Kedua tetua tersebut selanjutnya disilangkan, sebingga populasi lengkap yang aiperoleb adalab Pl, P2, Fl, FlR, BCl, BC2, F2 dan F3. Seluruh populasi diuji respon ketahannya terhadap strain CMV yang paling virulen di dalam rumah kasa dan dilakukan selama dua musim. Pengamatan dilakukan terhadap skor gejala dan ELISA Hasil penyaringan dan identifikasi genotipe koleksi pada lingkungan terkontrol men jukkan bahwa strain CMV 02 adalah yang paling virulen di antara 6 strain CMV Genotipe yang memperlihatkan respon tahan terhadap CMV 02 adalah 1034, dan C 1042, sedangkan yang rentan adalab C 1031, C 1032, dan Berdasarkan basil penelitian di lapang dipilih genotipe C 1032 sebagai tetua rentan dan C 1034 sebagai tetua taban. Genotipe C 1034 dipilih sebagai tetua tahan dalam pengujian di rumah kasa secara konsisten menunjukkan respon sangat an dan dalam pengujian di lapangan menampilkan potensi daya basil cukup baik, sekahpun memiliki ukuran buah yang pendek. Sedangkan genotipe C 1032 secara konsisten menunjukkan respon yang paling rentan, dan dalam pengujian di lapangan me 1perlihatkan sifat agronomis yang paling baik di antara genotipe rentan yang lain. •• Hasil pengujian pewarisan berdasarkan skor gejala menunjukkan bahwa nan terhadap CMV diduga dikendalikan sekurang-kurangnya oleh 2 gen mayor 11 dengan interaksi antar gen (epistasis). Karakter gejala tersebut dikendalikan oleh gen-gen inti dan tidak ada pengaruh tetua betina (maternal effect). Heritabilitas arti luas dan sempi menunjukkan nilai yang tinggi sehingga memberikan harapan keberhasilan seleksi baik dalam perakitan varietas cabai tahan CMV. Terdapat korelasi positif antara ge· la dan hasil uji ELISA. Oleh karena itu, frekuensi tanaman tahan dan tanaman rentan rkan pengamatan skor gejala dan ELISA menunjukkan nisbah yang sama (3:13). Respon ketahanan terhadap CMV juga dapat dilihat dari pencegahan terjadinya nan tinggi tanaman dan pencegahan terjadinya penurunan produksi buah. Me.skipun fenotipe tinggi tanaman dan bobot buah/tanaman cabai dikendalikan oleh gen­ gen y ng sifatnya kuantitatif, tetapi diduga ada satu gen ketahanan dominan yang dapat mencegah terjadinya penurunan tinggi tanaman dan dua gen ketahanan resesif yang dapat mencegah penurunan bobot buah/tanaman dari bibit cabai yang diinfeksi CMV 02.. Fenot1pe ketahanan yang diukur berdasarkan pada skor·gejala atau ELISA dengan yang diukur berdasarkan pencegahan penurunan tinggi tanaman dan penurunan produksi buah dikendalikan oleh gen yang berbeda. Genotipe-genotipe tahan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh mulia tanaman sebagai genotipe donor ketahanan terhadap CMV dalam perakitan Metode seleksi dalam penyaringan pendahuluan maupun daiam ngujian ketahanan terhadap CMV dapat digunakan sebagai metode baku dalam seleksi terhadap CMV karena menunjukkan hasil yang konsisten dalam setiap pen 1an. Oleh karena tetua persilangan yang digunakan untuk membuat populasi dalam studi pewarisan ketahanan terhadap CMV memiliki karakter agronomis yang baik, populasi tersebut dapat dilanjutkan untuk mengembangkan kultivar cabai tahan CMV. Metode pemuliaan yang disarankan untuk merakit kultivar cabai tahan CMV adalahid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcRed Chiliid
dc.titleIdentifikasi genotipe tahan dan pewarisan sifat ketahanan terhadap cucumber mosaic virus (CMV) pada cabai merah (Capsicum annuum L.)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordResistant genotypesid
dc.subject.keywordCMVid
dc.subject.keywordHot pepperid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record