dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk: I)
"fikasi ketahanan genotipe-genotipe cabai merah terhadap CMV, 2) mempelajari lah gen pengendali
ketahanan terhadap CMV pada cabai merah dan 3) mempelajari
p:ewarisan sifat ketahanan CMV pada cabai merah.
Penelitian diawali dengan kegiatan seleksi dan identifikasi genotipe-genotipe koleksi untuk sifat
ketabanan terbadap infeksi CMV maupun sifat agronomisnya. Kegiatan seleksi dilakukan terbadap 70
genotipe koleksi di dalam rumab kasa untuk mendapatkan Retabanannya terbadap CMV. Inokulasi
dilakukan secara mekanis dalam kondisi
in kungan terkontrol. Bersamaan dengan itu dilakukan juga pengujian terbadap strain t ·n CMV yang
ada untuk mengetahui peringkat virulensinya. Genotipe-genotipe
de-· an berbagai tingkat ketahanan selanjutnya diuji untuk melibat sifat-sifat agronomis k mampuan
adaptasinya di lapang.
Berdasarkan hasil pengujian di rumab kasa dan di lapang tersebut, dipilih satu genot pe yang paling
tahan dan satu genotipe paling rentan dengan sifat agronomis terbaik. Kedua tetua tersebut
selanjutnya disilangkan, sebingga populasi lengkap yang aiperoleb adalab Pl, P2, Fl, FlR, BCl, BC2,
F2 dan F3. Seluruh populasi diuji respon ketahannya terhadap strain CMV yang paling virulen di
dalam rumah kasa dan dilakukan selama dua musim. Pengamatan dilakukan terhadap skor gejala dan
ELISA
Hasil penyaringan dan identifikasi genotipe koleksi pada lingkungan terkontrol men jukkan bahwa
strain CMV 02 adalah yang paling virulen di antara 6 strain CMV Genotipe yang memperlihatkan respon
tahan terhadap CMV 02 adalah
1034, dan C 1042, sedangkan yang rentan adalab C 1031, C 1032, dan Berdasarkan basil penelitian di
lapang dipilih genotipe C 1032 sebagai tetua
rentan dan C 1034 sebagai tetua taban. Genotipe C 1034 dipilih sebagai tetua tahan dalam pengujian
di rumah kasa secara konsisten menunjukkan respon sangat
an dan dalam pengujian di lapangan menampilkan potensi daya basil cukup baik, sekahpun memiliki
ukuran buah yang pendek. Sedangkan genotipe C 1032 secara konsisten menunjukkan respon yang paling
rentan, dan dalam pengujian di lapangan
me 1perlihatkan sifat agronomis yang paling baik di antara genotipe rentan yang lain.
•• Hasil pengujian pewarisan berdasarkan skor gejala menunjukkan bahwa nan terhadap CMV diduga
dikendalikan sekurang-kurangnya oleh 2 gen mayor
11
dengan interaksi antar gen (epistasis). Karakter gejala tersebut dikendalikan oleh gen-gen inti dan
tidak ada pengaruh tetua betina (maternal effect). Heritabilitas arti luas dan sempi menunjukkan
nilai yang tinggi sehingga memberikan harapan keberhasilan seleksi baik dalam perakitan varietas
cabai tahan CMV. Terdapat korelasi positif antara
ge· la dan hasil uji ELISA. Oleh karena itu, frekuensi tanaman tahan dan tanaman rentan rkan
pengamatan skor gejala dan ELISA menunjukkan nisbah yang sama (3:13). Respon ketahanan terhadap CMV
juga dapat dilihat dari pencegahan terjadinya nan tinggi tanaman dan pencegahan terjadinya
penurunan produksi buah.
Me.skipun fenotipe tinggi tanaman dan bobot buah/tanaman cabai dikendalikan oleh gen gen y ng
sifatnya kuantitatif, tetapi diduga ada satu gen ketahanan dominan yang dapat mencegah terjadinya
penurunan tinggi tanaman dan dua gen ketahanan resesif yang dapat mencegah penurunan bobot
buah/tanaman dari bibit cabai yang diinfeksi CMV 02.. Fenot1pe ketahanan yang diukur berdasarkan
pada skor·gejala atau ELISA dengan yang diukur berdasarkan pencegahan penurunan tinggi tanaman dan
penurunan produksi buah
dikendalikan oleh gen yang berbeda.
Genotipe-genotipe tahan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh mulia tanaman
sebagai genotipe donor ketahanan terhadap CMV dalam perakitan Metode seleksi dalam penyaringan
pendahuluan maupun daiam
ngujian ketahanan terhadap CMV dapat digunakan sebagai metode baku dalam seleksi terhadap CMV
karena menunjukkan hasil yang konsisten dalam setiap
pen 1an. Oleh karena tetua persilangan yang digunakan untuk membuat populasi dalam studi pewarisan
ketahanan terhadap CMV memiliki karakter agronomis yang baik, populasi tersebut dapat dilanjutkan
untuk mengembangkan kultivar cabai tahan CMV. Metode pemuliaan yang disarankan untuk merakit
kultivar cabai tahan CMV adalah | id |