Show simple item record

dc.contributor.advisorKoesmaryono, Yonny
dc.contributor.advisorSugiarto, Yon
dc.contributor.authorMuyan, Yaved
dc.date.accessioned2023-06-14T05:57:27Z
dc.date.available2023-06-14T05:57:27Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119135
dc.description.abstractKegiatan pertanian pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan makanan dan serat yang diperlukan bagi kehidupan manusia. Tiga unsur dalam sistem pertanian yaitu tanah, tanaman dan atmosfer (cuaca dan iklim) merupakan satu kesatuan dalam sistem pertanian yang saling terkait. Penerimaan radiasi di permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Khusus di daerah tropis, penerimaan radiasi matahari hampir merata sepanjang tahun. Penerimaan radiasi matahari dapat menjadi faktor pembatas terutama pada musim hujan yang sering terdapat banyak awan yang mana pada saat tersebut merupakan awal musim tanam dan pertumbuhan tanaman. Prafi merupakan salah satu Distrik di Kabupaten Manokwari yang merupakan sentra produksi padi sawah dengan curah hujan yang tinggi, dengan curah hujan yang tinggi tentunya akan mengurangi radiasi yang sampai di permukaan bumi khususnya sebagian radiasi PAR yang digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Penelitian ini mengkaji kombinasi tindak agronomi dengan pertimbangan klimatologi (unsur-unsur iklim) yang bersifat spesifik lokasi. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Balai Penyuluh Pertanian (WKBPP) Prafi di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada ketinggian antara 60 - 100 m dpl. Percobaan berlangsung pada bulan April sampai dengan Agustus 2009. Luas lahan yang digunakan 162 m2 dengan ukuran anak petak yang digunakan pada percobaan ini adalah 6 m2. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) yang terdiri atas 2 faktor yaitu jarak tanam sebagai petak utama dan varietas sebagai anak petak. Petak utama terdiri atas tiga taraf jarak tanam yaitu, 20 cm x 10 cm (populasi tinggi), 20 cm x 20 cm (populasi sedang) dan 20 cm x 30 cm (populasi rendah). Sedangkan anak petak terdiri atas tiga taraf varietas, yaitu Cigeulis, Inpari-6 dan Sarinah. Wilayah kerja balai penyuluh pertanian Prafi memiliki curah hujan yang tinggi dengan kisaran curah hujan antara 119 – 347 mm per bulan. Rata-rata suhu udara sebesar 27,4 oC dan kelembaban udara rata-rata 84 %. Rata-rata lama penyinaran sebesar 59 %. Total curah hujan selama penelitian ( April – Agustus) adalah 842 mm dengan kisaran curah hujan minimum dan maksimum berkisar antara 119 – 215 mm. Kisaran suhu udara dan kelembaban udara minimum dan maksimum selama penelitian (April – Agustus) adalah berkisar antara 27 – 28 oC dan 82 – 84 %. Pada awal tanam bulan April suhu udara dan kelambaban udara cukup tinggi kemudian mengalami penurunan hingga saat panen pada bulan Agustus. Lama penyinaran selama penelitian berkisar antara 61 – 71 %, .Kisaran lama penyinaran selama penelitian agak tinggi karena antara bulan April hingga Agustus curah hujan tidak terlalu tinggi sehingga jumlah radiasi yang diterima khususnya di WKBPP masih tergolong cukup....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcField cropsid
dc.subject.ddcRicesid
dc.titleEfisiensi Penggunaan Radiasi Matahari Pada Pertanaman Padi Sawah : Studi Kasus di Daerah Prafi Kabupaten Manokwari Papua Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordsolar radiation use efficiencyid
dc.subject.keywordRadiation interceptionid
dc.subject.keywordPlant dry weightid
dc.subject.keywordSplit plot designid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record