Toksisitas Akut dan Sub Kronis Sari Buah Murbei (Morus alba L.) Pada Tikus Sprague Dawley
View/ Open
Date
2010Author
Syabana, Mohamad Ana
Zakaria, Fransiska Rungkat
Agungpriyono, Dewi Ratih
Metadata
Show full item recordAbstract
Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma masyarakat terkait konsumsi
pangan, jika sebelumnya pangan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup,
sekarang pangan juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau lebih
dikenal dengan istilah pangan fungsional. Indonesia dikenal sebagai negara yang
subur tanahnya, sehingga banyak tanaman yang bukan asli Indonesia dapat
tumbuh subur dan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pangan fungsional,
salah satunya tanaman murbei (Morus alba L.).
Pohon murbei yang bernama latin Morus alba L dan Mandarin, Sang ye,
tidak hanya disukai ulat sutera, tapi juga bermanfaat bagi manusia. Bagian
tanaman ini, khususnya buah murbei telah lama dikenal memiliki khasiat bagi
yang mengkonsumsinya, diantaranya dapat mengobati sakit demam, mencegah
terjadinya ateroskleriosis pada kelinci dan menghambat pergerakan dan invasi
metastasis pada sel kanker karsinoma paru-paru manusia. Selain itu buah ini juga
memiliki potensi antioksidatif dan antiinflamasi serta antihiperlipidemia.
Selama ini buah murbei belum banyak dimanfaatkan di Indonesia kecuali
hanya pada tataran konsumsi langsung dan itu pun tidak dikonsumsi setiap hari.
Jika mengacu pada berbagai macam khasiat buah murbei maka buah ini
sebenarnya layak untuk dikembangkan sebagai bahan baku pangan fungsional,
obat herbal ataupun pengembangan lainnya. Tetapi sebelum dikembangkan tentu
harus diketahui apakah ada efek negatif dari konsumsi buah murbei apalagi jika
konsumsi tersebut dilakukan setiap hari. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian toksikologi untuk melihat dampak akut dan sub kronis penggunaan
buah murbei. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui toksisitas akut
ekstrak air buah murbei dosis 5 g/kg bb terhadap karakteristik fisik dan tingkah
laku tikus Sprague Dawley, dan (2) untuk mengetahui toksisitas sub kronis
ekstrak air buah murbei pada dosis 0,1 g/kg bb dan 1 g/kg bb terhadap tampilan
fisik dan tingkah laku, profil biokimia serum darah, histologi hati dan ginjal tikus
percobaan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu (1) Pembuatan ekstrak air
buah murbei agar dapat diberikan menggunakan sonde lambung dan pembuatan
pakan standar AIN (America Institut of Nutrition); (2) Pemeliharaan dan
pengamatan; (3) Analisis profil biokimiawi serum, preparat histologi hati dan
ginjal tikus percobaan. Tikus Sprague Dawley diadaptasi 2 minggu lalu dibagi :
(a) Perlakuan akut, tikus dicekok 1 kali dengan dosis 5 g/kg bb, lalu diamati
kejadian kematian, banyaknya konsumsi pakan, perubahan berat badan dan
perubahan tingkah laku selama 3 hari, (b) Perlakuan sub kronis, tikus di bagi 3
kelompok perlakuan yaitu : dosis 0,1 g/kg bb; 1 g/kg bb dan kontrol, lalu dicekok
selama 92 hari dan selama itu juga dilakukan pengamatan meliputi terjadinya
kematian, perubahan tingkah laku, banyaknya konsumsi pakan dan perubahan
berat badan....dst
Collections
- MT - Agriculture Technology [2225]