Show simple item record

dc.contributor.advisorPramudya, Bambang
dc.contributor.advisorPandjaitan, Nora Harris
dc.contributor.authorSubandiyono WP
dc.date.accessioned2023-06-13T05:51:42Z
dc.date.available2023-06-13T05:51:42Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118995
dc.description.abstractKelapa merupakan komoditi perkebunan yang strategis untuk pengembangan perekonomian rakyat, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal tanaman kelapa pada tahun 2002 adalah seluas 3,7 juta hektar dengan total produksi 1.369,97 ribu ton kelapa yang sebagian besar (97%) berasal dari perkebunan rakyat. Tanaman kelapa memiliki keunggulan komparatif dibandingkan komoditi perkebunan lainnya, karena besarnya manfaat dari setiap bagian tanaman kelapa untuk kehidupan manusia. Pengolahan hasil pertanian kedalam berbagai produk merupakan kegiatan lanjutan usaha pertanian yang menjadikan hasil pertanian lebih berguna bagi konsumen. Dalam pengembangan industri hasil pertanian perlu ditumbuh kembangkan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi berbagai produk melalui penganekaragaman horizontal yang dapat diteruskan dengan penganekaragaman vertikal. Hal ini selain dapat memperlebar struktur industri pengolahan tersebut, juga memperdalam dan memperkuatnya. Salah satu contohnya adalah industri kelapa yang mencakup pengolahan sabut, tempurung, daging kelapa serta air kelapa (penganekaragaman horizontal), dan untuk selanjutnya diteruskan dengan pengolahan bagian-bagian butir kelapa tersebut menjadi berbagai produk antara yang merupakan bahan baku atau bahan penolong bagi industri lain (penganekaragaman vertikal). Salah satu produk yang bernilai ekonomi yang dibuat dari tempurung kelapa dengan penganekaragaman vertikal adalah pengolahan tempurung kelapa menjadi arang tempurung kelapa yang selanjutnya menjadi bahan baku bagi industri arang aktif yang merupakan komoditi ekspor. Usaha pembuatan arang tempurung kelapa yang dijadikan obyek penelitian adalah UD. Beringin Jaya yang merupakan usaha perorangan. Usaha ini berlokasi di desa Tanjungsari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. UD. Beringin Jaya memiliki enam unit tanur pengarangan dengan kapasitas enam ton per hari setara dengan 18 ton tempurung kelapa. Hasil produksi arang tempurung kelapa ini 100% dijual kepada industri arang aktif yang berada di Medan. Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk usaha arang tempurung kelapa UD. Beringin Jaya dengan mengoperasikan tiga unit tanur adalah sebesar Rp.121.200.000,- dan kebutuhan modal kerja sebesar Rp.59.395.000,-. Pengembangan usaha dengan menambah tiga unit tanur, dua unit kendaraan dan peralatan lainnya membutuhkan tambahan biaya investasi sebesar Rp. 113.200.000,- dan tambahan modal kerja sebesar Rp.56.665.000,-. Tambahan biaya investasi dan modal kerja tersebut diharapkan dapat dipenuhi dari kredit bank…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFuelsid
dc.subject.ddcBriquettesid
dc.titleProspek usaha pembuatan arang tempurung kelapa: studi kasus UD. Beringin Jayaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarang tempurung kelapaid
dc.subject.keywordprofil perusahaanid
dc.subject.keywordUD Beringin Jayaid
dc.subject.keywordSumatera Utaraid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record