Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayogi, Agik
dc.contributor.advisorWibawan, I Wayan Teguh
dc.contributor.advisorMahardika, I Gusti Ngurah Kade
dc.contributor.authorSuartini, I Gusti Ayu Agung
dc.date.accessioned2023-06-12T08:26:01Z
dc.date.available2023-06-12T08:26:01Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118928
dc.description.abstractInfeksi Canine parvovirus (CPV) pada anjing merupakan isu penting di gan praktisi dokter hewan karena hingga saat ini belum ada terapi yang e tif mencegah kematian anjing akibat infeksi virus tersebut. Canine parvovirus a ah virus infeksius penyebab diare berdarah pada anjing. Anjing yang -t 'lilfeksi CPV menunjukkan gejala klinis muntah, diare, depresi, demam, tidak mau makan dan dehidrasi. Tropisme CPV adalah pada jaringan yang sel-selnya tif membelah seperti epitel saluran pencemaan, sumsum tulang dan jaringan foid. Mortalitas anak anjing mencapai 91% pada infeksi CPV yang tidak d10oati. Kematian anjing terjadi akibat septikemia dan dehidrasi. Pengobatan infeksi CPV yang dilakukan selama ini hanya untuk mengurangi dehidrasi dan infeksi sekunder, namun tidak dapat mencegah kematian. Imunoterapi secara intravena merupakan pendekatan baru yang potensial untuk pengobatan penyakit yang fatal pada hewan termasuk untuk substitusi penggunaan antibiotika. Metode terapi ini terbukti efektif digunakan untuk terapi pen akit pada manusia dan hewan yang penyebarannya melalui darah. Salah satu penyakit hewan yang sebaran virusnya di dalam tubuh melalui darah adalah infeksi Canine parvovirus pada anjing. Pengobatan infeksi CPV nampaknya efe*tif jika menggunakan antibodi spesifik dan aplikasinya secara intravena agar memberikan protektivitas yang optimal. Namun kendala biaya produksi antibodi yang sangat mahal membatasi penggunaan antibodi untuk terapi, sehingga sangat diperlukan altematif sumber antibodi lainnya. Ayam sangat berpotensi sebagai pabrik penghasil antibodi. Karakteristik Im oglobulin Y yang tidak mengaktivasi komplemen mamalia memungkinkan aplikasinya secara intravena. Selain itu imunoglobulin Y mudah diisolasi dari kunmg telur dalam jumlah banyak sehingga biaya produksinya murah. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan IgY anti CPV secara intravena untuk terapi infeksi CPV pada anjing. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: 1. Produksi, isol si dan karakterisasi IgY anti CPV dan menguji aktivitasnya secara in vitro. 2. Me entukan kinetika IgY di dalam tubuh anjing agar dapat diduga dosis dan interval pengobatan. 3. Infeksi CPV pada anjing percobaan, pengobatan menggunakan dosis 1000 dan 10000 Protective dose 50 (PD₅₀) dan mengetahui efe*tivitas terapi terhadap profil leukosit anjing yang sembuh dari infeksi CPV. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ayam yang diimunisasi mengakumulasikan antibodinya di dalam kuning telur. Peningkatan titer antibodi (lg, ) dalam serum ayam terjadi mulai minggu pertama dan mencapai puncaknya pad minggu keempat setelah imunisasi. Karakterisasi IgY menunjukkan dua pita tein dengan berat molekul 68 dan 23 kDa yang sesuai dengan berat molekul ai berat dan rantai ringan IgY. Titer IgY mumi terdeteksi 2¹¹ HI unit setelah r eaksikan dengan sel darah merah babi. Pengenceran tertinggi dari IgY yang a pu menetralisasi virus sebanyak 50% (PD₅₀) adalah pada pengenceran 10·⁸• 'ter virus parvo yang mampu menginfeksi selfeline kidney sebanyak 50% adalah pada titer 10-²,76 TCID₅₀. Titer virus yang digunakan untuk uji tantang di anjing adalah 100 TCID₅₀ dan titer antibodi yang digunakan untuk terapi adalah 1000 dan I0.000 PD₅₀• Terapi infeksi CPV di anjing hanya menggunakan dua jenis o· s dengan tujuan mengurangi penggunaan hewan coba karena resiko kematian anjing cukup tinggi. Kinetika IgY anti CPV dalam tubuh anjing mengikuti model satu partemen dan orde satu. Rata-rata waktu paruh IgY adalah 60 jam dan stanta ketepatan eliminasi IgY lebih tinggi dibandingkan IgG sehingga ngkinan IgY untuk terakumulasi dalam tubuh lebih kecil dibandingkan dengan IgG. Pengobatan infeksi CPV dengan dosis 1000 PD₅₀ meningkatkan si asan hidup sebanyak 25% sedangkan dengan dosis 10000 PD₅₀, sintasan hidup an"ng mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa terapi IgY 10000 PDso p tektif mencegah kematian anjing dari infeksi CPV. Terjadi penurunan ekskresi v' , yang signifikan pada feses anjing setelah terapi IgY dosis 10.000 PDso. € a i IgY anti CPV dosis 10000 PD₅₀ efektif memperbaiki profil leukosit anjing y g diinfeksi CPV. Anjing yang telah sembuh dari infeksi CPV menunjukkan limfositosis dan netrofilia. Hal ini membuktikan terjadi perbaikan leukosit anjing yan mendapat pengobatan dosis 10.000 PD₅₀• Tidak terjadi peningkatan jumlah eosinofil dalam darah anjing yang diterapi dengan IgY anti CPV secara intravena. Hal ini membuktikan bahwa terapi IgY anti CPV secara intravena dapat menekan radang dan tidak menyebabkan reaksi alergi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcVeterinary Scienceid
dc.titlePemanfaatan Antibodi Kuning Telur Ayam Untuk Meningkatkan Sintasan Hidup Anak Anjing yang Diinfeksi Canine Parvovirusid
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordIgY anti CPVid
dc.subject.keywordIntravenaid
dc.subject.keywordEkskresi virusid
dc.subject.keywordKinetika IgYid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record