Analisis Spasial untuk Sebaran Indeks Pembangunan Manusia dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Beberapa Provinsi di Pulau Jawa
View/ Open
Date
2014Author
Nastiti, Vinna Rahmayanti Setyaning
Aidi, Muhammad Nur
Afendi, Farit Mochammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 mengalami ketimpangan antara
pedesaan dan perkotaan di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan wilayah perkotaan
yang memiliki perkembangan lebih baik dibandingkan wilayah pedesaan. Di sisi
lain, perpindahan penduduk dari kabupaten ke kota merupakan salah satu faktor
penyebab ketimpangan tersebut.Adapun dampak perpindahan penduduk dari
kabupaten ke kota menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusa di
wilayah kabupaten. Angka IPM kabupaten dan kota di Pulau Jawa dihitung
berdasarkan komponen-komponen penyusunnya yaitu angka harapan hidup,
angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita.Setiap
komponen penyusun IPM diduga memilikikorelasi spasial. Analisis korelasi
spasial yang digunakan untuk menghitung sebaran angka IPM dalam kajian ini
adalah Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). There is a gap ofHuman Development Index (HDI) between regency and
city in Java. This is due to the faster development of urban areas be compared to
rural areas. On the other hand, movement from the regency to city is one of the
causes of these imbalances. The impact of migration from the regency to city is
low quality of human resources in the regency. HDI figures of regencies and cities
in Java are calculated from the components of life expectancy, literacy rate,
average length of education, and income per capita. Each component of the HDI is
expected to have spatial influence. Calculating of the HDI is usedLocal Indicator
of Spatial Autocorrelation (LISA).