Akses Petani pada Pembiayaan Pertanian Mikro Syariah dan Pengaruhnya terhadap Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Lampung Tengah
Abstract
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah salah satu bentuk lembaga keuangan mikro perdesaan yang memiliki potensi besar untuk mereduksi permasalahan rendahnya aksessibilitas petani terhadap sumber permodalan. Pertumbuhan KJKS yang cukup signifikan di Kabupaten Lampung Tengah diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi usahatani padi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi persepsi petani terhadap KJKS, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan permintaan petani terhadap pembiayaan pertanian KJKS, (3) mengestimasi jumlah pembiayaan pertanian yang direalisasikan oleh petani pada usahatani padi, (4) mengestimasi tingkat efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi usahatani padi, dan (5) mengestimasi pengaruh pembiayaan pertanian yang diberikan oleh KJKS terhadap efisiensi usahatani padi di Kabupaten Lampung Tengah.
Kabupaten Lampung Tengah dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan produsen padi terbesar di Provinsi Lampung serta terdapat unit KJKS yang menyalurkan pembiayaan pertanian untuk usahatani padi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari 121 responden dari empat kecamatan berbeda. Metode yang digunakan adalah skala likert untuk menganalisis persepsi petani terhadap KJKS, model regresi logistik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akses petani terhadap pembiayaan pertanian KJKS, model regresi linier berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan petani terhadap pembiayaan pertanian KJKS, model fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglas untuk menganalisis efisiensi teknis, dan fungsi biaya dual untuk menganalisis efisiensi ekonomi.
Hasil analisis skala likert menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap pelayanan karyawan, sarana dan prasarana, serta produk pembiayaan pertanian dari KJKS sudah baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi akses petani terhadap pembiayaan pertanian KJKS adalah dependency ratio, keanggotaan petani dalam kelompok tani, pandangan petani terhadap sistem bunga kredit, cost of fund, dan jarak rumah petani ke kantor layanan KJKS. Sedangkan permintaan pembiayaan pertanian dipengaruhi oleh cost of fund dan pendapatan usahatani. Moral hazard terjadi dalam realisasi penggunaan pembiayaan pertanian, dimana pembiayaan pertanian yang diperoleh petani tidak seluruhnya diaplikasikan dalam kegiatan usahatani padi. Analisis efisiensi produksi menunjukkan bahwa petani sudah efisien baik secara teknis, alokatif maupun ekonomi. Pembiayaan pertanian memiliki pengaruh nyata dalam pencapaian efisiensi usahatani padi.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]