dc.description.abstract | Salah satu kendala pengembangan kelinci sebagai ternak penghasil daging dalah masih terbalasnya informasi mengoni struktur genetik dan produktivitas Larkas kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik morfometrik dan mengkaji produktivitas karkas kelinci yang berkembang di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Pengamatan merfometnk dilakukan terhadap 419 ekor kelinci terdiri dari Angora (AG, 83 ekar), Dutch (DT, 22 ekor), Flemish Giant (FG, 22 ekor), Lop (LP, 62 ekor), Netherland Dwarf (ND, 11 Bor), Persilangan (PX, 126 ekor), Rex (RX, 9 chor), Satin (ST, 12 ekor), Rezs (KA, 14 okor) dan New Zealand White (ZW, 58 ckor). Prubah yang diamati yaitu njang kepala (PK), lebar kepala (LK), panjang telinga (PTL), lebar lelings TI.), lebar dada (LD), dalam dada (DD), lingkar dada (LKD), panjang badan FB), lebar panggul (LP), panjang tulang scapula (PS), humerus (PH), radius-ulna (PRU), femur (PF), dan bia (P). Ternak kelinci yang digunakan untuk pengamatan produktivitas dan karakteristik karkas sebanyak 48 ekor kelinci, erdiri dari kelinci New Zealand White (ZW, 26 ckor) dan Persilangan (PX, 22 cor) Pengamatan dilakukan pada produktivitas dan karakteristik karkas serta ropersi dari kedua rumpun kelinci tersebut. Data ukuran tubuh (morfometrik) Relinei dianalisis dengan analisis keragaman, analisis diskriminan dan analisis kononik menggunakan program SAS ver 9 1 3, serta program MEGAS untuk mendapatkan pohon fonogram. Data hasil pengamatan produktivitas dan karakteristik karkas dianalisis menggunakan prosedur General Linier Model (GLM) pada program SAS var 91 3. Pengaruh inseraksi numpun kelinci dan hobor potong menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2 x 2 dimana faktor A adalah rumgrun (New Zealand White (ZW) dan Persilangan
(FX)), faktor B adalah bobet potong (1.7-1.9 kg dan 2.0-2.3 kg). dst ... | id |