| dc.description.abstract | Transportasi ikan hidup adalah suatu tindakan memindahkan ikan dalam keadaan hidup dengan memberikan perlakukan tertentu untuk menjaga kelangsungan hidup ikan tetap tinggi sampai ketujuan. Benih ikan sidat masih berasal dari penangkapan alam, untuk itu dibutuhkan teknologi transportasi untuk sampai ke sentra budidaya, agar potensi budidaya ikan sidat dapat terus dikembangkan. Distribusi benih ikan sidat untuk kebutuhan pembesaran pada umumnya menggunakan transportasi tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepadatan ikan sidat yang optimal dan menganalisis dampak pertambahan kepadatan terhadap respon fisiologi serta kelangsungan hidup benih ikan sidat pasca pengangkutan.
Penelitian melalui dua tahap, penelitian tahap pertama untuk menentukan kemampuan puasa ikan dan tingkat konsumsi oksigen dan penelitian tahap kedua untuk menentukan kepadatan ikan sidat yang optimal terhadap kondisi fisiologis benih ikan sidat. Ikan sidat yang digunakan berbobot 3-5 g/ekor. Penelitian tahap pertama ikan tidak diberi pakan selama 8 hari dan pengukuran konsumsi oksigen selama 6 jam. Penelitian tahap kedua, ikan sidat dengan kepadatan 1,0 kg/L, 1,5 kg/L dan 2,0 kg/L ditransportasikan selama 12 jam dengan sistem simulasi. Setelah 12 jam ikan sidat dipelihara selama 14 hari di akuarium. Sebelum dan sesudah transportasi serta selama pemeliharaan dilakukan analisis darah yaitu glukosa darah, sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin dan hematokrit.
Ikan sidat mampu bertahan selama 8 hari tanpa pakan dan tingkat konsumsi oksigen 0,14 mg O2.g-1.jam-1. Hasil transportasi ikan sidat menunjukkan bahwa sesudah transportasi dan selama 14 hari pemeliharaan kepadatan 2,0 kg/L masih merupakan kepadatan yang terbaik karena derajat kelangsungan hidup 85% dan kondisi fisiologis mendekati normal. | id |
