dc.description.abstract | Sungai Buaya merupakan salah satu sungai di Pulau Bunyu. Sungai ini
dimanfaatkan untuk aktivitas pemukiman dan pertanian. Selain itu, Sungai Buaya
juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai tempat kegiatan perikanan
dan sebagai tempat sandaran kapal oleh nelayan. Awalnya beban pencemar yang
dihasilkan dari aktivitas pemukiman dan pertanian yang masuk ke sungai baik
secara langsung maupun tidak langsung tidak menjadi suatu permasalahan karena
sungai mempunyai kapasitas asimilasi untuk menampung jumlah limbah tertentu.
Apabila beban yang masuk ke sungai terjadi secara terus-menerus, kualitas air
Sungai Buaya akan mengalami penurunan dan mengganggu kehidupan organisme
perairan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban pencemar dan kapasitas
asimilasi di Sungai Buaya. Pengukuran kualitas air dilakukan di empat stasiun
pengamatan. Analisis kualitas air menggunakan metode Storet dengan
membandingkan dengan baku mutu biota laut (Kepmen No.51/MENLH/2004).
Metode untuk menentukan beban pencemaran berdasarkan pendugaan terhadap
konsentrasi dan debit aliran sungai. Kapasitas asimilasi dianalisis dari titik
perpotongan antara garis baku mutu dengan garis regresi antara konsentrasi dan
beban pencemaran.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perairan Sungai Buaya telah
tercemar sedang pada masing-masing stasiun saat pasang dan tercemar sedang
(stasiun 1, 2 dan 4) sampai berat (stasiun 3) saat surut. Beban pencemar yang
sudah melebih kapasitas asimilasi adalah TSS saat pasang dan surut, fosfat dan
amonia di stasiun 3 saat surut, serta minyak dan lemak saat pasang dan surut.
Makrozoobentos yang ditemukan selama penelitian terdiri dari gastropoda
(13 jenis), polichaeta (2 jenis), bivalva (1 jenis), crustacea (1 jenis). Indeks
keanekaragaman jenis makrozoobentos rendah, Indeks keseragaman tergolong
tinggi dan Dominansi rendah. Hal ini menandakan tidak ada spesies yang
mendominasi di perairan Sungai Buaya | id |