Peranan faktor lereng dalam evaluasi lahan daerah perbukitan: sebagai studi kasus di DAS Citarum atas antara Cimahi-Batujajar
View/ Open
Date
1979Author
Djaenudin, D.
Satari, Achmad Muhammad
Wiradisastra, Uup Syafei
Soepardi, Goeswono
Abidin, M. Zaenal
Metadata
Show full item recordAbstract
variasi kemiringan lereng pada setiap unit lahan ditetapkan sispangan baku dan koefisien keragauannya. Sifat-sifat tanah diklasifikasikan sampai tingkat macan (sub- group). Di seluruh area terdapat beberapa macam tanah, yaitu Typic Tropaquept, Entic Pelludert, Entic Chromudert, Aeric Tropa- quept, Fluyentic Dystropept, Fluventic Eutropept, Oxic Dystropept, Lithic Eutropept dan Typic Eutropept. Data sifat tanah dan lahan. disajikan dalam bentuk peta tanah bertaraf semi detail, berskala 1: 30 000, terdiri dari 14 satuan peta tanah. Dari hasil penilaian klas kemampuan dan kesesuaian lahan dengan metode yang berbeda, di seluruh area dapat dibedakan antara: (1) lahan yang klasnya termasuk baik tanpa ada faktor pembatas, dapat dikembangkan untuk tanah garapan; (2) lahan yang klasnya termasuk sedang, terdapat beberapa faktor pembatas tetapi masih dapat dikembangkan untuk tanah garapan; dan (3) lahan yang klas- nya termasuk buruk, banyak faktor pembatas yang sulit atau tidak dapat diatasi, oleh karenanya tidak cocok untuk tanah garapan. Faktor pembatas yang peranannya sangat menentukan klas potensi lahan di antaranya adalah sifat fisik dan morfologi tubuh tanah, karena dalam batas tertentu kedua sifat tersebut tidak dapat di- perbaiki. Dari hasil analisis mengenai hubungan antara faktor lereng terhadap sifat tanah, yaitu dengan mempergunakan topose- kuen, analisis varian, dan matriks korelasi, menunjukkan bahwa beberapa sifat tanah dipengaruhi oleh faktor lereng. Peranan faktor lereng dalam evaluasi lahan dapat ditinjau dari berbagai aspek, di antaranya dari hubungan antara factor lereng dengan sifat tanah dan lahan, serta kemungkinan pengembangan lahan yang dapat diterapkan. Hasil penelaahan faktor lereng yang merupakan suatu pendekatan, diharapkan dapat mengatasi subjektifitas dalam menilai potensi suatu lahan.
Collections
- MT - Agriculture [3782]