Analisa investasi dalam pembangunan sumber hutan di Kalimantan Timur
View/ Open
Date
1978Author
Priasukmana, Soetarso
Montgomery, Roger
Manan, Syafii
Baharsjah, Sjarifuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa investasi dalam pembangunan hutan di luar Jawa khususnya di Kalimantan Timur sehabis penebangan pertama. Pembangunan hutan tersebut dapat dilakukan dengan sistem Tebang Pilih Indonesia (TPI), Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB) dan Tebang Habis dengan Permudaan Alam (THPA). Studi ini mencoba menganalisa kedua sistem yang disebut pertama. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan Direktorat Jenderal Kehutanan atau bagi pelaksana di lapangan dalam pelaksanaan sistem-sistem pembangunan hutan tersebut. Penelitian dilakukan di areal konsesi PT International Timber Corporation Indonesia (ITCI) Kalimantan Timur. Dalam analisanya dipergunakan pendekatan analisa proyek dengan kriteria Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Biaya pembangunan hutan dalam sistem THPB jauh lebih tinggi iaiatu Rp 181 300,- per hektar dibanding dengan biaya dalam sistem TPI sebesar Rp 33 645,- per hektar. Besarnya biaya pada sistem THPB terutama untuk biaya pembersihan dan persiapan lapangan pada rotasi pertama dan biaya persemaian serta biaya pemeliharaan tanaman pada waktu muda (weeding). Taksiran pendapatan pada sistem THFB dalam jangka dua kali rotasi (satu rotasi = 15 tahun) adalah Rp 932 125 per hektar dan pada sistem TPI dengan rotasi 35 tahun adalah Rp 357 512,- per hektar. Net Present Value pada sistem THPB pada setiap tingkat suku bunga adalah lebih tinggi dibanding dengan sistem TPI, terutama pada tingkat suku bunga yang rendah perbedaan tersebut jauh lebih tinggi. Nilai IRR pada sistem THPB adalah 9.53 persen dan pada sistem TPI adalah 7.70 persen. Bila biaya pembangunan hutan dalam sistem THPB naik dengan 25 persen, IRR turun menjadi 7.90 persen dan titik silang tingkat suku bunga (cross over discount rate) terdapat pada 6.8 persen. Tingkat suku bunga investasi ternyata mempengaruhi rotasi optimum, dan rotasi minimum, baik pada sistem THPB maupun pada sistem TPI. Dengan tingkat suku bunga 6 persen rotasi optimum pada sistem THPB adalah 17 tahun dan pada sistem TPI dengan tingkat suku bunga yang sama adalah 18 tahun.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]