Peranan ternak ruminansia pemanfaatan sumberdaya tanah tinggi.
View/Open
Date
1978Author
Winar, Dominicus
Soewardi, Bedjo
Guhardja, Edi
Soerianegara, Ishemat
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan peternakan ruminansia, motivasi pemeliharaan ternak ruminansia dan faktor-faktor yang berperanan dalam pengembangan ternak ruminansia dalam sistem usahatani terpadu. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan (Oktober sam- pai dengan Desember 1977), dengan mengambil dua desa contoh, yaitu desa Bringinsari dan desa Ngadiwarno Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Desa Bringinsari terletak pada ketinggian antara 900 sampai 1.500 meter dan desa Ngadiwarno pada ketinggian antara 500 sampai 750 meter di atas permukaan laut. Metoda penelitian yang digunakan adalah metođa survey, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metoda “Pengambilan Contoh Kelompok Sederhana Dwi-Tingkat” (Simple Two stage Cluster Sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan dan motivasi pemeliharaan ternak domba dan kambing di desa Bringinsari adalah sebagai sumber pupuk organik terutama untuk tanaman pangan (jagung dan sayuran) dan tanaman perdagangan (tembakau dan cengkeh), di samping itu sebagai sumber pembentukan modal/tabungan. Di desa Ngadiwarno peranan dan motivasi pemeliharaan ternak sapi dan kerbau terutama sebagai sumber tenaga kerja di sawah, di samping itu sebagai sumber pupuk organik dan pembentukan modal/tabungan besar. Ternak domba dan kambing dipelihara untuk mendapatkan pupuk organik dan tabungan sedang. Sistem usahatani yang dilakukan di kedua desa contoh adalah sistem usahatani terpadu yang merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya tanah pertanian dengan tujuan ganda dan berimbang. Seleksi jenis tanaman maupun ternak merupa- kan faktor-faktor yang berperanan dalam usahatani yang didasarkan pada usaha pemenuhan keseluruhan tujuan dengan mem- perhatikan skala prioritas. Peningkatan produksi makanan ternak di desa Bringinsari dilakukan melalui manipulasi pola pertanaman pangan dan tanaman pemulih kesuburan tanah dengan memperhatikan keterbatasan yang dihadapi. Sedangkan di desa Ngadiwarno usaha ini dilakukan melalui manipulasi pola pertanaman tanaman pangan dan tanaman penghasil uang tunai.