Pengaruh pupuk nitrogen dan umur terhadap pertumbuhan, nitrogen total, dan kandungan solasodin pada solanum laciniatum ait. dalam rumah kaca di Bogor
View/ Open
Date
1978Author
Sudiatso, Ignatius Sugeng
Suseno, Hari
Koswara, Oetit
Guhardja, Edi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam usaha mengembangkan tanaman penghasil steroid sebagai sumber bahan obat steroid yang semakin banyak dipergunakan di Indonesia, maka pada taraf permulaan diadakan percobaan penanaman S. laciniatum, di antaranya di pot dalam rumah kaca dengan pemupukan nitrogen urea, borlangsung dalam bulan Oktober 1976 sampai April 1977, dan percobaan penanaman di lapang yang dilakukan sejak tahun 1974 di Pasirsarongge, Bogor. Dalam penelitian ini dilakukan dua percobaan serempak. Satu percobaan untuk mengadakan pengamatan pengaruh pak. pupuk nitrogen urea terhadap pola pertumbuhan tanaman. Percobaan kedua untuk meneliti pengaruh pemupukan nitro- gen urea dan umur terhadap berat kering, nitrogen total dan kandungan solasodin bagian tanaman. Dalam percobaan ini dipergunakan empat taraf pemupukan (0, 45, 90 dan 135 kg/ha) dan empat taraf umur (8, 12, 16 dan 20 minggu). Penentuan nitrogen total dilakukan dengan analisis nitrogen secara metoda Kjeldahl. Sedangkan analisis solasodin dengan cara Lancaster dan Mann (1975). Didapati adanya gejala fisiologis kekurangan unsur mikro, terutama pada tanaman yang dipupuk nitrogen tinggi. Di samping itu, ditemui pula serangan penyakit layu (serangan cendawan Fusarium sp.) dan serangan hama tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.). Penyakit dan hama tersebut dapat diatasi sehingga tidak mengganggu percobaan. Sampai taraf pemupukan yang dicobakan, penambahan nitrogen menambah tinggi tanaman dan jumlah cabang. Pemupukan nitrogen mempunyai korelasi positif dengan berat kering semua bagian tanaman, nitrogen total akar, batang dan daun tua, serta kandungan solasodin akar dan daun tua. Terdapat korelasi negatif antara umur dengan berat kering daun tua, nitrogen total semua bagian tanaman, dan kandungan solasodin batang. Rata-rata kandungan solasodin tertinggi terdapat dalam daun muda (0.6630 %). kemudian menyusul daun tua (0.6121), akar (0.1381 %) dan terendah pada batang (0.0525 %). Tetapi atas dasar besarnya akumulasi bahan organik, rata-rata sola sodin tertinggi dihasilkan oleh daun tua (44.6546 mg/pohon), menyusul akar (18.0393 mg/ pohon), daun muda (11.4264 mg/pohon) dan batang (9.6272 mg/pohon). Dengan adanya pengaruh interaksi pemupukan nitrogen dan umur terhadap bahan kering dan kandungan solasodin daun tua, maka hasil solasodin tertinggi dicapai oleh perlakuan 135 kg N/ha pada umur 8 minggu mg/pohon. sebesar 157.4630 Adanya korelasi antara nitrogen total dan kandungan solasodin daun tua, maka terfikir adanya kemungkinan bahwa nitrogen total secara kasar dapat dijadikan penduga bagi kandungan solasodin daun tua.
Collections
- MT - Agriculture [3782]