Show simple item record

dc.contributor.advisorBaharsjah, Sjarifuddin
dc.contributor.advisorPrawirodihardjo, Wiljadi
dc.contributor.advisorWiroatmodjo, Joedojono
dc.contributor.authorMunandar, Sinis
dc.date.accessioned2023-05-23T03:24:33Z
dc.date.available2023-05-23T03:24:33Z
dc.date.issued1978
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117840
dc.description.abstractFaktor modal justru memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi ataupun pendapatan dalam M.K 1974. Semakin baik keadaan jaringan irigasi dengan disertai semakin baik jaminan/tersedianya air irigasi, maka produksi akan meningkat dan pendapatan juga akan meningkat. tetapi semakin baik keadaan air irigasi ma- ka distribusi pendapatan semakin tidak merata. Investasi untuk perbaikan jaringan irigasi disatu pihak akan meningkatkan pendapatan petani tetapi dipihak lain akan menambah atau memperbesar ketidak merataan (income in equity) bagi petani. Dari hasil analisa ini dapat dibuktikan hipotesa bahwa ketidak merataan faktor produksi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi ataupun pendapatan, maka akan menyebabkan distribusi produksi atau pendapatan juga tidak merata. Disarankan agar dapat ditingkatkan intensitas per- tanaman (cropping intensity) terutama pada M.H. 1973/ 1974 untuk lebih meningkatkan pendapatan: Disamping itu pula hendaknya mulai dirintis dan dilaksanakan bagi undang-undang yang belum ada dan yang sudah ada, yang mengatur masalah penguasaan tanah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePendapatan dan distribusi pendapatan usahatani padi di berbagai keadaan irigasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFaktor modalid
dc.subject.keywordPendapatan petaniid
dc.subject.keywordIntensitas pertanamanid
dc.subject.keywordCropping intesityid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record