Show simple item record

dc.contributor.advisorMurdiyarso, Daniel
dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.authorSaragi, Meli Fitriani
dc.date.accessioned2023-05-22T03:31:23Z
dc.date.available2023-05-22T03:31:23Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117778
dc.description.abstractHutan lahan basah tropis sepeti halnya hutan rawa gambut secara global dikenal sebagai salah satu ekositem yang kaya akan karbon organik. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit pemahaman mengenai siklus karbon di hutan rawa gambut, khususnya dalam hubungannya dengan perubahan tutupan lahan (misalnya akibat deforestasi, degradasi, dan aktivitas restorasi). Penelitian ini menyajikan data utuh tentang pemahaman dinamika karbon yang meliputi cadangan karbon ekosistem, produktivitas primer biomassa di atas permukaan, dan respirasi tanah gambut (respirasi total dan heterotrofik) serta tinggi muka air tanah di area restorasi hutan rawa gambut sekunder di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Dua plot permanen berukuran 100 m x 100 m dibangun di lokasi penelitian untuk pengamatan dan pengambilan data dinamika karbon secara sistematis dan reguler. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cadangan karbon ekosistem rawa gambut sekunder di lokasi studi ini adalah 1752 ± 401 ton karbon per hektar dimana 93% dari nilai tersebut tersimpan dalam bentuk tanah gambut. Nilai laju tahunan produktivitas primer biomassa dalam bentuk produksi serasah adalah 4.6 ± 0.5 ton karbon per hektar per tahun dan pertambahan biomassa dari pertambahan diameter batang pohon sebesar 2.7 ± 0.5 ton karbon per hektar per tahun dalam rentang 1.5 tahun pengamatan. Emisi karbon yang berasal dari respirasi heterotropik menyumbang sekitar 11.1 ± 0.9 ton karbon per hektar per tahun. Data hasil pengukuran lapang ini dikombinasikan dengan beberapa data literatur untuk estimasi nilai kesetimbangan karbon di ekosistem rawa gambut sekunder, yang meliputi produktivitas primer bersih, produktivitas primer bruto, dan respirasi ekosistem. Nilai produktivitas bersih primer hutan rawa gambut sekunder adalah sekitar 10.2 ton karbon per hektar per tahun, dimana lebih dari 75% dari total produktivitas primer bersih berasal dari pertambahan diameter batang dan produksi serasah. Estimasi nilai produktivitas primer bruto adalah 30.3 ton karbon per hektar per tahun. Secara keseluruhan, nilai kesetimbangan karbon di ekosistem rawa gambut sekunder ini adalah – 1.5 ton karbon per hektar per tahun, mengindikasikan bahwa karbon yang terlepas ke atmosfer lebih tinggi nilainya dibanding karbon yang masuk ke dalam ekosistem rawa gambut itu sendiri. Temuan ini diharapkan mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam upaya konservasi dan restorasi hutan rawa gambut terdegradasi untuk strategi mitigasi perubahan iklim nasionalid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcclimatologyid
dc.titleCarbon Dynamics in Restored Secondary Tropical Peat Swamp Forestsid
dc.subject.keywordbiomassid
dc.subject.keywordfluxesid
dc.subject.keywordpeatlandid
dc.subject.keywordIndonesiaid
dc.subject.keywordclimate change mitigationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record