Pengaruh ekstrak akar pimpinella alpina koord. terhadap sistem reproduksi tikus
View/ Open
Date
1980Author
Caropeboka, Alberdina Mahdani
Sastradipradja, Djokowoerjo;
Atmakusuma, Achjani;
Djojosudarmo, Suharto;
Metadata
Show full item recordAbstract
Pimpinella alpina Koord. dengan nama daerahnya antanan gunung atau purwaceng didapatkan dari dataran tinggi Dieng.
Untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar P. alpina terhadap system reproduksi tikus digunakan hewan percobaan tikus-tikus albino galur L.M.R, Jakarta.
Pelaksanaan dan hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan ekstrak akar P. alpina dilakukan dengan cara pengekstrakan terus-menerus atau pengekstrakan panas (soxhletasi) dengan pelarut alkohol 95%: aseton = 9 : 1. Ekstrak alkohol yang diperoleh dibagi dua, Bagian I diuapkan alkoholnya, dan menjelang habis alkoholnya diberi pelarut minyak zaitun sampai konsentrasi 50%. Ekstrak ini dinyatakan sebaga ekstrak A 50% dengan pelarut minyak zaitun yang digunakan untuk pemberian suntikan subkutan. Bagian II diuapkan alkoholnya sampai mencapai konsentrasi 20%, dan dinyatakan sebagai ekstrak B 20% dengan pelarut alkohol yang digunakan untuk pemberian melalui mulut dicampur dengan sirop gula aren (1 : 2).
2. Pemeriksaan pengaruh 20% ekstrak alkohol akar P-alpina yang dicampur dengan sirop gula aren (1 : 2) terhadap lamanya daur berahi, diberikan melalui mulut dengan dosis bertingkat (SO mg, 100 mg dan 200 mg per tikus). Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan metoda olesan vagina pada tikus-tikus dara dewasa. Hasil pe meriksaan ini memperlihatkan bahwa pengaruh ekstrak akar P. a1pina terhadap lamanya daur berahi, tidak nyata.
3. Pemeriksaan pengaruh ekstrak akar P.alpina dengan dosis bertingkat (20 mg, 30 mg dan 40 mg per tikus) yang disuntikan subkutan, terhadap perubahan-perubahan testes, kelenjar prostat dan kelenjar vesika seminalis tikus jantan, dan indung telur beserta rahim tikus betina, dilakukan secara histologis dan secara penimbangan organ-organ tersebut di atas. Ternyata bahwa pemberian ekstrak akar P. alpina selama 10 hari berturut-turut pada tikus-tikus jantan dan betina yang normal tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata.
4.Pemeriksaan pengaruh ekstrak akar P. alpina dengan dosis bertingkat (20 mg, 30 mg dan 40 mg per tikus) yang disuntikan subkutan, terhadap kelenjar prostat dan kelenjar vesika seminalis tikus-tikus jantan yang dikebiri dan terhadap rahim tikus-tikus betina tanpa indung telur, dilakukan secara histologis dan dengan cara penimbangan organ-organ tersebut.
Collections
- MT - Veterinary Science [913]