Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryani
dc.contributor.advisorSetyowati, Krisnani
dc.contributor.authorAryo Buntaran S.G
dc.date.accessioned2023-05-17T06:56:15Z
dc.date.available2023-05-17T06:56:15Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117651
dc.description.abstractSalah satu industri kecll makanan yang mampu bertahan dalam krisis moneter serta mempunyai peluang untuk dikembangkan adalah home industry pengolahan/pembuatan roti. Kemampuan home industry roti untuk bertahan salah satunya dikarenakan bagi masyarakat Indonesia roti bukan merupakan makanan yang baru. Disamping nilai karbohidratnya yang tinggi, roti juga banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Skala usaha industry roti dimulai dari home industry (usaha kecil) hingga perusahaan roti besar dapat bersaing tanpa mematikan usaha home industry roti yang telah ada. Usaha pengembangan home industry roti A dalam upaya meningkatkan daya saing produknya mengalami beberapa kendala baik yang bersumber dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal) industri antara lain kurangnya permodalan, harga bahan baku yang yang mahal. Keberadaan pesaing lokal dan masuknya pesaing berlisensi dari luar negeri semakin memperketat persaingan dalam pemasaran produk roti A. Dengan permasalahan di atas, home industry roti A dipilih untuk menjadi studi kasus dalam mengkaji strategi pemasaran yang didasarkan pada kondisi internal dan eksternal dari home industry roti. Suatu produk tidak akan berarti tanpa adanya pemasaran. Pemasaran menurut Kotler (1997) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Dalam pemasaran diperlukan pemasaran hubungan yaitu praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak­pihak kunci yaitu pelanggan, pemasok, penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang. Strategi pemasaran menurut Tull dan Kahle (1990) dalam Tjiptono (2002) adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan wawancara dengan responden penelitian analisis strategi pemasaran produk home industry roti A, maka dapat diidentifikasi beberapa komponen faktor penentu internal. Dari faktor-faktor tersebut kemudian disusunlah kuesioner untuk mengolah faktor internal dan eksternal dengan menggunakan perbandingan berpasangan sehingga didapatkan faktor internal dan eksternal yang dominan dalam home industry sehingga dapat dipergunakan untuk mengetahui posisi home industry saat ini. Menurut Jauch dan Glueck (1999), analisa internal adalah proses di mana perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi home industry, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan home industry, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahan home industry. Kekuatan adalah sumberdaya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin ditangan..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleAnalisis strategi pemasaran produk home industry rotiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhome industriid
dc.subject.keywordkondisi lingkunganid
dc.subject.keywordAnalsiis SWOTid
dc.subject.keywordanalisis CPMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record